Fimela.com, Jakarta Sekarang kamu bisa menemukan segala hal di TikTok, termasuk perawatan kulit. Berbagai aktivitas yang bisa dilakukan sendiri, coba diikuti oleh semua orang, apakah kamu pernah mencoba mengikuti tren yang ada di TikTok?
Sayangnya, tidak semua dokter kulit setuju dengan segala tren perawatan kulit yang ada di TikTok. Menurut Dr. Rayna Dyck, dokter kulit yang berbasis di Alabama, tren tersebut bisa dianggap hadiah, sekaligus kutukan.
Hadiah karena ada banyak informasi yang tersedia, sehingga memudahkan orang untuk mencerna sesuatu dengan bahasa sehari-hari. Namun, bisa juga jadi kutukan karena siapapun bisa memproduksi konten tersebut, bahkan orang-orang yang seharusnya menghindarinya.
Kulit setiap orang berbeda, jadi hal terpenting yang bisa kamu lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengatasi masalah kulit yang dihadapi dan melakukan perawatan yang didukung ilmu pengetahuan. Dilansir dari huffpost.com, berikut ini adalah beberapa tren perawatan kulit yang populer di TikTok, tapi sebaiknya kamu hindari, berdasarkan saran dari dokter kulit.
1. DIY Microneedling
Microneedling adalah teknik di mana kulit ditusuk dengan jarum kecil untuk merangsang produksi kolagen dan meningkatkan kuantitas kulit. Orang-orang mencoba microneedling di rumah, menggunakan alat yang disebut dermaroller, tapi profesional tidak mendukung aktivitas ini.
Dermarolling atau microneedling yang dilakukan sendiri dapat merusak kulit dan menyebabkan infeksi, terutama karena banyak perangkat yang digunakan di rumah tidak steril. Selain itu, profesional menggunakan perangkat yang dirancang khusus untuk menembus kulit lebih dalam, aman, dan efektif.
Melakukan perawatan kulit microneedling di rumah membawa banyak risiko besar, daripada manfaat potensialnya. Ujung jarum yang tumpul bisa merusak kulit dan tingkat akurasi yang tinggi diperlukan untuk menghindari infeksi, iritasi, cedera, dan jaringan parut.
2. Sunscreen contouring (Kontur tabir surya)
Tabir surya digunakan sebagai kontur, orang-orang membentuk dan menyamarkan wajah di mana tabir surya tidak diterapkan. Ini ide yang buruk, karena setiap penyamakan kulti adalah tanda bahwa kerusakan DNA pada sel-sel kulit telah terjadi.
Tabir surya tidak dimaksudkan untuk digunakan hanya sebagai penyorot di area tertentu. Tanpa cakupan tabir surya yang penuh dan merata, kamu meningkatkan risiko kulit terbakar, keriput, bintik hitam, dan kanker kulit.
What's On Fimela
powered by
3. Makeup microneedling
Tren perawatan kulit ini sangat meresahkan, di mana orang menggunakan perangkat dan teknik microneedling untuk merias wajah agar mendapatkan efek yang lebih tahan lama atau semi permanen. Makeup dirancang untuk diaplikasikan pada kulit dan dihilangkan di penghujung hari.
Menggabungkan makeup dengan microneedling bisa berbahaya, menciptakan tato semi permanen, juga bisa menyebabkan reaksi inflamasi yang signifikan pada kulit. Tergantung pada kedalaman microneedling, kamu bisa mencapai kulit cukup dalam dan mengalami pendarahan.
4. DIY Injection
Tren ini bisa menyebabkan oklusi pembuluh darah, infeksi, jaringan parut, bahkan kebutaan permanen jika dilakukan secara tidak tepat. Tren ini tidak hanya tidak bersih, tapi bibir adalah area yang sangat vaskular, jadi orang yang tidak terlatih memiliki kemungkinan besar mengenai pembuluh darah yang menyebabkan oklusi vaskular dan nekrosis jaringan.
5. DIY Pore Vacuuming
Pore vacuum adalah alat yang menggunakan suction lembut untuk mengekstrak minyak, sel kulit mati, dan kotoran dari pori-pori agar wajah terlihat lebih bersih. Meskipun ini cara tradisional, tapi profesional percaya ini bukan cara yang tepat. Jika tidak tepat dalam mengaplikasikannya, kamu berisiko menyebabkan kulit memar dan telangiekstasis atau pembuluh darah rusak yang perlu dirawat dengan perawatan laser di dokter kulit.
6. Menghilangkan tahi lalat di rumah
Menghilangkan tahi lalat di rumah tidak seperti memotong kuku atau memotong rambut. Ya, ada semua jenis perangkat penghilang tahi lalat yang dijual bebas, tapi banyak bahaya jika kamu melakukannya sendiri.
Tahi lalat bisa saja jenis yang ganas dan seorang dokter kulit bisa mengidentifikasi tahi lalat yang mencurigakan, serta melakukan biopsi jika perlu. Seseorang bisa menghilangkan tahi lalat secara tidak tepat, ia hanya memotong bagian atasnya, dan berisiko mengalami infeksi hingga kanker kulit.
7. Perawatan kulit yang terlalu rumit
Berkonsultasilah terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan kulit apapun. Cara ini akan mengoptimalkan rutinitas perawatan kulitmu dan mengurangi risiko iritasi atau reaksi lainnya.
8. Menggabungkan toner sebagai deodoran
Toner bisa membantu menyingkirkan bakteri penyebab bau badan, karena beberapa toner mengandung alkohol dan alkohol bisa membunuh bakteri. Toner lain mengandung asam alfa atau beta hidroksi dan ini bisa menurunkan tingkat pH ketiak, membuat lingkungan kurang ramah bagi bakteri yang bertanggung jawab atas bau.
Ada potensi bahan-bahan ini mengiritasi yang bisa menyebabkan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Sangat mungkin mengalami iritasi baik dari alkohol atau asam alfa hidroksi.
#Elevate Women