Diary Fimela: Strategi Bisnis Vivi Zubedi Memaksimalkan Penjualan Brand Fashion Miliknya Selama Pandemi

Fimela Reporter diperbarui 02 Sep 2021, 08:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Industri fashion lokal mulai berkembang dan semakin banyak peminatnya di Indonesia. Tak terkecuali, industri fashion muslim juga mulai berkembang dan semakin terkenal tak hanya secara nasional, tetapi juga sudah mulai melebarkan sayapnya ke kancah internasional. 

Salah satunya brand fashion muslim VIVIZUBEDI yang sudah lahir sejak tahun 2011 dan telah sukses sebagai bisnis fashion muslim lokal dan sudah mendunia karena memiliki banyak sekali cabang di luar negeri. 

VIVIZUBEDI juga merupakan salah satu brand yang memengaruhi peningkatan peringkat industri fashion muslim Indonesia di dunia karena sering menyelenggarakan kegiatan pameran, fashion show, dan kampanye untuk brand-nya sendiri. 

Pemilik dari brand VIVIZUBEDI yakni Vivi Mar’i Zubedi menjelaskan strategi dan perjalanan bisnisnya dari awal membangun brand dengan namanya sendiri hingga bisa sukses seperti sekarang dalam webinar yang diselenggarakan oleh Tokopedia yang berjudul “Muslim Fash Forward: Dukung UMKM Fesyen Muslim Lokal, Bangkitkan Ekonomi Nasional” pada Selasa (24/8) yang lalu. 

Penasaran dengan kisah sukses strategi bisnis dari Vivi Zubedi? Simak ulasan selengkapnya!

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Awal kelahiran brand VIVIZUBEDI

Brand fashion muslim lokal VIVIZUBEDI (Foto: instagram.com/vivizubedi)

Vivi Zubedi memulai bisnis fashion-nya pada tahun 2011 ketika dirinya baru saja mengenal dunia bisnis, dan secara spesifik baru mengenal industri fashion. Saat itu, dirinya melahirkan brand dengan namanya sendiri namun belum dibantu oleh platform digital. 

“Tahun 2011 itu VIVIZUBEDI sudah lahir, tapi waktu itu aku pribadi masih mempelajari pasar. Tapi waktu tahun 2014, aku sudah mulai menentukan fashion-DNA dari VIVIZUBEDI ini mau seperti apa. Jadi istilahnya, waktu itu aku baru mencari arah pakem, bisnisku ini mau ke mana arahnya dan output produknya itu seperti apa ciri khasnya,” jelas Vivi ketika menjelaskan awal mula berdirinya VIVIZUBEDI dalam webinar tersebut, Selasa (24/8). 

Vivi menjelaskan sejak tahun 2017 dirinya mulai memperlebar cakupan bisnisnya hingga mancanegara karena sudah mulai mengikuti New York Fashion Week dan sudah membuka offline store juga di Timur Tengah, Afrika Utara, dan di Brooklyn, AS. 

“Akhir 2019 itu sebenarnya kita udah teken kontrak dengan beberapa brand ternama di luar negeri yang sudah jadi flagship store sekaligus untuk bisa berkolaborasi dalam memasarkan brand VIVIZUBEDI ini, tapi karena 2020 itu pandemi, jadi mau tidak mau kontrak itu batal,” tambahnya.

3 dari 5 halaman

Optimalisasi digital marketing

Pemilik brand fashion muslim VIVIZUBEDI, Vivi Mar'i Zubedi (Foto: instagram.com/mrsvivi)

Dikarenakan kondisi pandemi yang masih belum mereda, kegiatan offline seperti fashion show dan pameran-pameran belum bisa diadakan, sekaligus penjualan dari offline store juga semakin menurun dikarenakan banyak store yang harus tutup ketika pandemi. 

Namun, Vivi tak kehabisan akal untuk tetap mempertahankan omzetnya. Dirinya menjelaskan bahwa sejak tahun 2019, VIVIZUBEDI telah bergabung di Tokopedia untuk meningkatkan omzet penjualan secara online. Hal inilah yang akhirnya berbuah manis terutama di masa pandemi, karena penjualan secara online jauh lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

“Sebenarnya, waktu kita gabung ke Tokopedia sejak tahun 2019, kita masih mikirnya ini cuma platform sekunder saja, karena kita lebih mengandalkan offline store saat itu. Kita juga mikir dan nggak yakin, ‘Memangnya orang-orang mau ya belanja online? Mereka kan belum tahu produk kita bahannya kayak gimana’, eh tapi hasilnya malah beyond expectation, nggak nyangka banget, sih,” ujar Vivi. 

Vivi mengatakan penjualan di Tokopedia jauh lebih meningkat pesat dibandingkan penjualan melalui situs web resmi dari VIVIZUBEDI sendiri. “Ketika aku melihat laporan penjualan, di situ aku baru sadar ternyata kita bisa mencapai market yang tadinya kita pikir bukan market kita,” katanya. 

Sejak memaksimalkan pemasaran dan penggunaan platform digital, VIVIZUBEDI tak hanya berhasil mengekspor barang-barangnya ke mancanegara, tetapi berhasil juga untuk mengirimkan semua produknya ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. 

“Aku yakin, setelah pandemi berakhir pun pasti mereka akan lebih nyaman berbelanja dengan platform digital, maka dari itu sekarang bisnis-bisnis harus mengoptimalisasi penggunaan platform digitalnya sebagai sarana pemasaran sekaligus penjualan,” kata Vivi menambahkan.

4 dari 5 halaman

Tetap produktif ketika pandemi

Pemilik brand fashion muslim VIVIZUBEDI, Vivi Mar'i Zubedi (Foto: instagram.com/mrsvivi)

Vivi mengatakan satu-satunya hal yang membuat suatu bisnis bisa sukses adalah tetap menjadi produktif, terutama di masa pandemi seperti ini. Ketika semua bisnis meredup dan beristirahat sejenak saat pandemi, jadilah bisnis yang selalu melahirkan produk baru dan terlihat aktif di mata konsumen. 

Hal ini juga seiring dengan keadaan industri fashion yang semakin berkembang pesat, khususnya fashion muslim di Indonesia. Ditambah lagi, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas umat muslim, pastinya fashion muslim adalah sesuatu yang sudah menjadi bagian dalam hidup sehari-hari.

“Se-hopeless apapun keadaan, kita harus tetap produktif, harus tetap ikhtiar. The most important thing in business, ya, stay productive biar nggak tergerus persaingan dengan bisnis lainnya,” ujarnya dalam memberikan pesan kepada pebisnis UMKM dan orang-orang yang baru saja memulai bisnisnya. 

Selain itu, dirinya juga menyarankan agar para pebisnis fashion untuk tetap mengikuti perkembangan fashion dan kemauan pasar. “Kita kan jualan untuk pasar, jadi kita harus tahu market kita seperti apa. Harus pandai membaca keadaan,” tambahnya.

5 dari 5 halaman

Hal terpenting dari sebuah brand fashion

Brand fashion muslim lokal VIVIZUBEDI (Foto: instagram.com/vivizubedi)

Tak lupa Vivi juga memberitahu hal terpenting yang harus diperhatikan oleh para pebisnis yang bergerak di industri fashion, yakni fashion-DNA yang harus selalu melekat pada produk-produknya. 

Dirinya menjelaskan bahwa DNA dari sebuah produk fashion adalah satu hal paling mendasar yang harus dipikirkan secara matang sejak ingin membangun sebuah bisnis. Hal ini dikarenakan DNA dari sebuah bisnis fashion merupakan ciri khas yang melekat dalam suatu brand dan tidak bisa ditemukan di brand lainnya. 

“Waktu awal membangun bisnis, pikirkan dulu fashion-DNA-nya mau seperti apa. Kalau DNA-nya sudah kuat, baru kamu bisa naik lagi untuk memikirkan strategi marketing lainnya,” pungkasnya. 

Dirinya juga menekankan bahwa saat ini semua bisnis harus bisa bersahabat dengan perkembangan teknologi, terutama platform digital. Penyesuaian bisnis dengan segala platform digital sangat diperlukan demi sustainability sebuah bisnis agar bisa bertahan di segala kondisi. 

“Aku yakin, orang-orang sudah nyaman dengan dunia digital. Maka dari itu, persahabatan dengan berbagai platform digital itu perlu dibangun dan dieratkan karena kita akan berkembang di bawah platform tersebut,” tutupnya. 

Penulis: Chrisstella Efivania

#ElevateWomen