Diary Fimela: Metta Handika, Bantu Perempuan Indonesia untuk Bebas Ekspresikan Diri Melalui Bisnis Fashion

Fimela Reporter diperbarui 04 Sep 2021, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Di tengah masa yang penuh dengan tren ini, tak terkecuali dalam bidang fashion, terkadang membuat kita lupa akan keunikan diri sendiri. Tren dan budaya ini, secara tidak langsung membuat kita tidak bisa lepas dan mengekspresikan diri secara penuh. Takut tertinggal dan ditinggal menjadi salah satu faktor mengapa orang-orang susah lepas dari budaya tren yang dianggap sedang naik daun. 

Namun, tidak ada salahnya ketika kita ingin mengekspresikan diri secara penuh. Tak perlu khawatir akan perkataan orang yang kian menjatuhkan. Menjadi diri kita sendiri merupakan hal terpenting untuk kesejahteraan hidup. Hidup menjadi diri sendiri juga dapat membawa kita kepada hal-hal positif dan baik. 

Seperti Peach Over Berries, merupakan bisnis fashion yang fokus pada beragam jenis busana dan aksesoris, sebagai pemilik brand, Metta Handika ingin mengajak para perempuan Indonesia untuk bebas ekspresikan diri. Dengan nilai #CelebratingPreferences pada bisnis, Metta ajak perempuan Indonesia untuk membangun lingkungan sekitar yang lebih baik dan aman bagi perempuan.

Memiliki visi untuk membangkitkan perempuan, Metta melihat potensi bisnis fashion ini dapat menjadi komunitas yang aman bagi perempuan Indonesia untuk mengekspresikan diri. Tidak hanya itu, Metta juga mengajak para perempuan untuk melek terhadap isu-isu yang kian melanda perempuan saat ini.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Melihat kekurangan sebagai potensi untuk menjadi lebih

Peach Over Berries dengan line-up clothing berdesain peach (Instagram/peachoverberries)

Ide bisnis Peach Over Berries muncul ketika Metta gagal mendapatkan produk yang ia inginkan pada saat membelinya di jasa titip produk luar negeri. Produk yang ia ingin beli kebetulan merupakan produk dengan desain buah peach. Melihat kurangnya produk dengan desain peach di Indonesia, menjadi bekal awal Metta untuk menghadirkan bisnis ini.

“Kenapa aku ga bikin sendiri aja dan jual juga, kayanya di Indonesia banyak yang suka juga terus masih jarang yang jual. Jadi bikin deh launchingnya akhir Juni 2019, cuma bener-bener fokusnya sejak pandemi, jadi sekitar tengah 2020 gitu,” ujar Metta (29/08) pada saat menceritakan bagaimana awal mula jalannya bisnis Peach Over Berries.

Mulai berbisnis online menjadi jasa desain dari tahun 2014, membuat Metta memiliki bekal untuk menghadirkan bisnis Peach Over Berries. Melihat isu-isu perempuan yang kian meningkat di Indonesia, menjadi salah satu alasan Metta untuk menghadirkan bisnis ini. Ia ingin bisnisnya, tidak hanya disukai orang-orang, tetapi menjadi sebuah bisnis yang dapat membawa konsumennya terhadap hal-hal positif dan baik. 

Meningkatkan ekspresi dan kepercayaan diri perempuan, Peach Over Berries dapat berlayar dan bersaing dengan bisnis fashion lainnya dari mancanegara. Sampai saat ini, dengan desain peach yang unik dan cantik, Peach Over Berries sudah tersebar secara online di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina.

 

 

3 dari 4 halaman

Melihat sisi positif dari pandemi

Masker kain dengan desain peach oleh Peach Over Berries (Instagram/peachoverberries)

Dengan pandemi yang sedang berlangsung, Metta dapat melihat sisi positif dari keadaan sulit ini. Ia melihat dengan adanya pandemi ini, kita dapat mendekatkan diri dengan orang-orang dan lingkungan sekitar. Seperti segala aktivitas kita, yang membuat kita dekat dengan dunia internet dan belanja online.

“Bisnisku mostly masih online, jadi in-line dengan tren saat pandemi yakni lebih banyak orang yang shift dari belanja offline ke belanja online. Dan karena aktivitas self reward semakin berkurang, orang jadi lebih banyak tabungan dan eventually belanja online. Lalu menurutku daya beli untuk target market kita middle dan upper di era pandemi ini masih cukup tinggi,” kata Metta melihat perkembangan bisnisnya di masa pandemi ini.

Menghabiskan waktu sebagian besar di rumah, Metta mengaku memiliki waktu luang lebih besar untuk mengurus bisnis Peach Over Berries. Tidak hanya itu, ia juga memiliki waktu lebih untuk mendekatkan diri kepada konsumen. Hal ini menjadi hal yang positif baginya, ketika ia dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pasar.

4 dari 4 halaman

Mendukung kebebasan ekspresi diri dengan #CelebratingPreferences

Peach Over Berries ajak perempuan Indonesia untuk bebas mengekspresikan diri (Instragram/peachoverberries)

Menjalankan bisnis Peach Over Berries, Metta menyatakan bahwa saat ini target audiens dan konsumennya memang ditujukan untuk perempuan. Ia ingin bisnisnya dapat membawa kaum perempuan di Indonesia kepada kebebasan ekspresi dan kepercayaan diri yang penuh. Di mana para perempuan dapat melakukan apa pun sesuai dengan keinginan mereka, tanpa takut dengan pandangan negatif.

“Aku pengen lebih banyak orang yang ga takut jadi dirinya sendiri, melakukan hal yang ingin dilakukan, suka sama hal yang disuka, asal ga ngerugiin orang lain. Terutama perempuan karena memang target market utama Peach Over Berries masih perempuan. Aku constantly sharing tentang value ini di Peach Over Berries, dan sering initiate a safe space to discuss this matter juga,” jelas Metta.

Melalui produknya ia juga menyebarkan isu-isu yang dekat dengan perempuan, seperti produk Cats Over Catcalls. Produk ini ditujukan untuk meningkatkan bahwa budaya catcalls bukanlah sesuatu yang dapat dinormalisasi. Tidak hanya pada produknya, ia juga menyebar informasi melalui konten Instagram @peachoverberries.

Peach Over Berries pernah membahas topik menstruasi dengan para perempuan. Dengan banyaknya isu bahwa menstruasi bukanlah topik yang pantas untuk dibahas di lingkungan sosial serta media, ia ingin menyadarkan bahwa topik ini bukanlah hal yang harus ditutupi. Secara menstruasi merupakan bagian biologis dari semua perempuan. 

Metta berharap bisnisnya dapat terus membawa hal-hal positif kepada semua orang. Ia ingin terus berkembang dan menjadi baik bersama kaum perempuan dengan berani untuk mengekspresikan diri sendiri. Melalui slogan #CelebratingPreferences, Metta mengajak para perempuan untuk bebas dalam mengekspresikan perasaan dan keunikan mereka.

 

Penulis: Meisie Cory

#Elevate Women