Fimela.com, Jakarta Saat ini terdapat 6 jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia untuk melawan virus COVID-19, yaitu vaksin Coronavac, vaksin jadi buatan Sinovac asal Tiongkok, vaksin COVID-19, vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac, vaksin AstraZeneca asal Inggris, vaksin Moderna dan Pfizer asal Amerika Serikat.
“Meski terdapat beberapa jenis vaksin di Indonesia, kami menghimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih vaksin karena pemerintah sudah menjamin keamanan dan khasiat dari vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini. Kembali saya tekankan, jangan pilih-pilih vaksin, semuanya aman dan berkhasiat dan segera lakukan vaksinasi," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM dilansir dari sehatnegeriki.kemenkes.go.id.
Bahkan vaksin Moderna yang diusulkan untuk booster tenaga kesehatan, kini sudah bisa didapatkan untuk masyarakat umum di Jakarta.
Namun, Widyastuti mengatakan, vaksin Moderna akan diberikan kepada masyarakat umum yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2, dan tidak ada booster dosis 3.
"Vaksin Covid-19 Moderna diberikan untuk masyarakat yang tidak dapat menggunakan vaksin Astra Zenecca dan Sinovac berdasarkan surat keterangan dokter yang berpraktek di fasilitas kesehatan (FKTP/FKRTL) manapun (tidak harus BPJS) dan surat tersebut diarsipkan oleh fasilitas kesehatan penyuntik," kata Widyastuti.
Mengenal vaksin Moderna
Melansir Alodokter, vaksin moderna merupakan jenis vaksin mRNA (messenger RNA). Vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan, melainkan menggunakan komponen materi genetik yang membuat sistem kekebalan tubuh memproduksi spike protein. Protein tersebut merupakan bagian dari permukaan virus Corona.
Spike protein akan memicu sistem imun untuk menghasilkan antibodi yang bisa melindungi tubuh saat terinfeksi virus Corona.
Vaksin Moderna telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk mencegah infeksi COVID-19 pada orang dewasa usia di atas 18 tahun. Dari uji klinis yang sudah dilakukan, vaksin ini menunjukkan nilai efikasi, yaitu efek perlindungan terhadap COVID-19, sebesar 94,1%.
Dosisnya adalah 0,5 ml. Penyuntikan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 28 hari. Vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM).
Pemberian vaksin akan ditunda jika sedang demam atau sedang menderita COVID-19. Efek samping yang dirasakan setelah suntik biasanya, nyeri dan bengkak pada tangan yang disuntikan, sakit kepala, demam, hingga muntah. Efek ini tidak sama dengan orang lain, tergantung bagaimana kondisi tubuh seseorang.
Bisa untuk autoimun
Penderita autoimun sudah bisa mendapatkan vaksin COVID-19 Moderna di Jakarta. Kementerian Kesehatan merekomendasikan penderita autoimun untuk memilih vaksin COVID-19 antara Moderna dan Pfizer.
Sebenarnya disebutkan bahwa penderita autoimun bisa menerima vaksin COVID-19 jenis apapun dengan syarat kondisinya harus terkontrol baik dan memiliki surat rekomendasi dari dokter.
#elevate women