Fimela.com, Jakarta Ketika kita mendapati pasangan kita mendua atau berselingkuh, kadang muncul keinginan untuk balas dendam. Ada perasaan tidak terima di dalam hati kita, dan rasanya belum puas jika kita tak balas dendam dengan perlakuan yang sama.
Berselingkuh untuk balas dendam, hm... is it worth it? Hanya karena kita dilukai oleh seseorang, apakah kita lantas memilih untuk mendua? Meski mungkin melihat orang yang pernah melukai kita menderita membuat kita puas, tapi waspadai hal-hal yang bisa terjadi ketika kita nekat berselingkuh dengan alasan balas dendam.
1. Muncul Perasaan Getir
Ada perasaan getir yang muncul. Bukannya makin bahagia, kamu bisa makin merasa menderita. Ada perasaan yang tidak nyaman. Menyimpan balas dendam di dalam dada saja sudah membuatmu tersiksa. Ditambah dengan berselingkuh dengan alasan balas dendam, yang terjadi pada akhirnya hanya akan menambah perihnya luka.
2. Membenci Diri Sendiri
Di lubuk hatimu yang paling dalam, kamu sebenarnya tak pernah nyaman mendua. Meski kadang ketika tersakiti, kamu membuat keputusan yang impulsive tapi ketika memutuskan untuk berselingkuh untuk balas dendam, kamu hanya akan makin menyakiti diri sendiri. Kamu makin membenci diri sendiri, dan yakinlah perasaan ini hanya akan membuatmu makin terpuruk.
3. Hidup Makin Gelisah
Perasaan ingin balas dendam terus menghantuimu. Selama kamu belum bisa memaafkan (termasuk memaafkan diri sendiri karena masih menyimpan dendam), kamu akan terus merasa gelisah. Berselingkuh untuk balas dendam pun hanya akan membuatmu makin tidak tenang. Seakan-akan ada bayangan hitam yang terus menghantuimu, dan ini hanya akan membuatmu sulit melangkah ke depan.
4. Membuat Lebih Banyak Orang Terluka
Perselingkuhan, apa pun alasannya, adalah luka. Selalu ada hati yang terluka. Bahkan dapat melibatkan lebih banyak orang tak bersalah. Sahabat atau orang-orang terdekatmu bisa merasa kecewa atas tindakanmu. Mengecewakan orang-orang terdekat hanya akan memperparah luka yang ada.
5. Kebahagiaan yang Dirasakan Bersifat Semu
Mungkin kamu akan merasa puas karena bisa membalas dendam. Ada rasa senang saat melihat orang yang melukaimu menderita. Hanya saja kebahagiaan yang dirasakan itu bersifat semu. Sulit rasanya untuk benar-benar bahagia jika cara yang kita tempuh adalah dengan menghadirkan lebih banyak luka. Hanya perasaan kosong dan hampa yang akan menyelimuti hari-harimu.
Daripada balas dendam, mungkin ada baiknya untuk perlahan memaafkan. Tidak baik menyimpan dendam atau melakukan hal yang menyakitkan untuk balas dendam. Bagaimana pun kita berhak bahagia dengan cara yang lebih baik.
#ElevateWomen