Menjelaskan Arti Kemerdekaan dan Cara Mencintai Indonesia kepada Anakku

Endah Wijayanti diperbarui 15 Okt 2024, 11:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Punya cerita atau pengalaman tentang rasa rindu kepada kampung halaman, berbagai macam makanan khas daerahmu yang menggugah selera, hingga objek wisata yang bagai surga dunia? Atau punya cara tersendiri dalam memaknai cinta Indonesia? Pada bulan Agustus kali ini, kamu bisa membagikan semuanya dalam Lomba Share Your Stories bulan Agustus dengan tema Cinta Indonesia seperti tulisan yang dikirim oleh Sahabat Fimela ini.

***

Oleh: Siti Qomariyah

"Umi, kata ustazah, aku anak Indonesia, aku nggak mau, aku kan anak Umi, bukan anak Indonesia." Anak bungsuku yang usianya masih 6 tahun tiba-tiba merajuk. Saat itu dia baru selesai mengikuti kegiatan online bersama ustazahnya.

Rupanya kegiatan online kali ini bercerita tentang kemerdekaan Indonesia. Ustazah menceritakan bagaimana perjuangan pahlawan hingga Indonesia merdeka. Saat ini Indonesia memang sudah merdeka, namun bukan berarti kita berhenti berjuang.

Sebagai anak Indonesia anak-anak juga harus ikut berjuang dengan cara rajin belajar. Rupanya keterangan itu membuat anakku bersedih, dia memahami bahwa dirinya adalah anak umi, bukan anak Indonesia, hm... ada-ada saja.

Keesokan harinya aku menerima pesan kalau tugas anak-anak adalah menghias rumah dengan pernak-pernik kemerdekaan, lalu anak-anak diminta berpose di depan rumahnya yang sudah dihias. Ini adalah kesempatan bagiku untuk memberikan pelajaran kepada anak bungsuku. Setelah ku ceritakan kegiatan atau tugas dari ustazah, dia tampak antusias.

"Ayo, Umi, segera kita hias rumahnya, supaya aku bisa berfoto di depan rumah."

Melihat semangatnya aku segera pergi ke toko di ujung jalan tak jauh dari perumahan tempat ku tinggal. Aku membeli beberapa lembar kertas layangan warna merah dan putih.

Sesampainya di rumah kami langsung bergerilya. Anakku menyiapkan lem dan gunting, sementara aku mulai merencanakan bentuk hiasan yang akan kita buat. Aku mulai menggunting kertas dan menginformasikan kepada anakku apa yang harus dilakukan, misalnya memberi lem kertas yang sudah dipotong. Setelah semua persiapan selesai kami mulai memasang pernak-pernik tersebut. Anakku tampak semangat sekali.

"Umi, kenapa sih kita harus buat hiasan rumah dengan warna merah dan putih?"

"Karena bulan ini kita sedang merayakan ulang tahun Indonesia."

"Indonesia ulang tahun, Umi?"

"Iya sama kayak, adik, Indonesia juga ulang tahun. Kita yang tinggal di Indonesia, wajib merayakan, tujuannya untuk berterima kasih kepada pahlawan. Dulu sebelum adik lahir, bahkan sebelum umi lahir, nenek moyang kita berjuang agar Indonesia ini merdeka."

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mencintai Indonesia

Anak Indonesia./Copyright Siti Qomariyah

"Merdeka itu apa, Umi?"

"Merdeka itu seperti sekarang yang kamu rasakan, kamu bisa sekolah dan jalan-jalan. Dulu sebelum Indonesia merdeka, kita boleh sekolah, tidak boleh kemana-mana, karena dijaga penjajah, penjajah itu orang yang mau merebut Indonesia. Kita harus bersyukur berkat izin Allah, pahlawan yang berjuang akhirnya berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia."

"Oh begitu, kenapa aku dibilang anak Indonesia bukan anak Umi?"

"Karena Adik lahir di Indonesia dan tinggal di Indonesia maka Adik disebut anak Indonesia."

"Oh begitu, ya. Berarti aku juga harus mencintai Indonesia?"

"Betul, kita sebagai bangsa Indonesia, harus ikut serta merayakan kemerdekaan ini, kita harus mencintai, melindungi dan menjaga negara kita agar tidak dijajah lagi."

"Jadi menghias rumah dengan warna merah putih itu cara kita mencintai Indonesia, Umi?"

"Betul, Nak. Para pahlawan akan bangga bila kita sebagai penerusnya, tetap berjuang dengan cara-cara sederhana seperti ini."

"Baiklah, aku akan rajin belajar, nanti kalau aku besar, akan jadi tentara supaya bisa melindungi negara ini dari penjajah."

"Amiin. Semoga Allah mengabulkan cita-citamu. Belajar yang rajin ya, lindungi negaramu sesuai kemampuanmu."

Perbincangan itu berakhir, dia sangat bahagia setelah selesai menghias rumah, dia langsung minta difoto, dan dikirim kepada ustazahnya.

Keesokan harinya kami mendapat kabar dari ustazahnya ternyata adik menang lomba foto di depan rumah dengan tema kemerdekaan.

Selamat ya Nak, beginilah caramu saat ini untuk menunjukkan rasa cinta mu pada bangsa ini, ibu berharap saat dewasa nanti kamu bisa menunjukkan rasa cintamu dengan cara yang lebih baik lagi. Ibu yakin kamu adalah salah satu rakyat Indonesia yang akan memajukan bangsa ini lebih baik lagi.

Semangat anak salih.

#ElevateWomen