Fimela.com, Jakarta Berawal dari kecintaan ketiga sahabat akan fashion, brand Wearstatuquo lahir menjadi brand fashion lokal yang mengedepankan desain dan style long lasting dan membuat penggunannya tampil berbeda.
Janet Prasetio, Vanessa, dan Denissa, ketiga sahabat ini merasa ada market gap yang belum terisi khususnya di womens fashion dengan style baju yang mereka design. Inilah yang membuat Wearstatuquo didirikan di tahun 2012 dengan ciri khas pakaian dengan cutting sleek dan neutral coloured fabric.
“Hadir dengan model resort wear dan holiday attire,” ujar Co-founder Brand Wearstatuquo, Janet Prasetio kepada Fimela.com.
Bermodalkan di bawah Rp100 juta, Janet mengatakan bisnisnya berkembang lebih baik tiap tahunnya. “Apalagi setelah bergabung dengan Hypefast. Hypefast membantu kami untuk tumbuh dengan support dari tim-tim yang ahli dibidangnya. Dan sejak bergabung dengan Hypefast, kantor kami berkantor di Hypefast tower. Kira-kira internally tim berjumlah sekitar 10 orang. Namun, ada tim-tim Hypefast juga yang membantu kami,” ujar Janet.
Janet juga bercerita jika mereka tidak memiliki background di bidang fashion. Namun our love for fashion membuat terjun di bisnis fashion ini selalu menantang dan menarik.
Ia juga menyampaikan jika timnya kerap kali mencoba memprediksi tren pakaian seperti apa yang sedang berkembang kedepannya. Serta model dan desain pakaian apa yang akan disukai dan dicintai masyarakat.
“Kami juga melihat kebutuhan masyarakat atas model-model fashion terkini sehingga memotivasi kami untuk membangun bisnis ini,” ungkapnya.
Kampanye setiap tahun hingga pencapaiannya
Bukanya hanya menjual pakaian, Janet juga mengatakan setiap tahunnya, Wearstatuquo selalu menjalankan campaign “do good, look good, feel good.” Kampanye ini selalu membuat charity activation dengan menyumbang sebagian revenue selama 1 bulan untuk disumbang ke yayasan-yayasan perempuan yang membutuhkan.
“Yayasan yang kami sumbangkan setiap tahun berbeda,” ujar Janet.
Janet menyampaikan setelah 9 tahun berdiri makin banyak masyarakat yang tahu tentang Wearstatuquo, dan semakin dicintai oleh pelanggan-pelanggan setianya. Hal ini menjadi semangat bagi timnya untuk mengembangkan lagi bisnisnya dan memberikan yang terbaik untuk para pelanggan tercinta.
“Wearstatuquo berasal dari kata statusquo dimana kami berharap brand kami dapat selalu relevan sepanjang waktu,” ujarnya.
Wearstatuquo pun baru saja meluncurkan koleksi terbaru yang dinamakan Rêveuse dengan menggandeng fashion influencer Claudia @Clawdiiaa sebagai muse-nya.
Koleksi Rêveuse yang berarti dreamy atau seperti mimpi ingin membuat para perempuan tetap bisa menampilkan sisi elegan dan menawan lewat tampilan santai. Meski dipoles simple, kesan subtly sexy juga tetap terlihat dalam koleksi ini.
Lewat koleksi pakaian dengan warna-warna netral seperti hitam, putih, dan beige serta tidak mencolok yang dipadukan dengan siluet klasik dari kain satin, brand ini mengajak para perempuan untuk menampilkan citra dankilauan dari dalam diri melalui pakaian yang mereka digunakan. Tidak perlu berlebih,namun terlihat elegan dan nyaman akan membuat lebih menarik dan menambah kepercayaan diri.
Harga-harga pakaian yang ditawarkan mulai dari 189,000.
#elevate women