Fimela.com, Jakarta Banyak orang menggunakan banyak cara dan metode untuk mendapatkan kulit cerah, bercahaya, sehat, dan bebas masalah. Bahkan tak jarang pula orang yang rela untuk mengeluarkan biaya berlebih untuk membeli produk-produk skincare demi mendapatkan kulit lebih glowing dan terlihat sehat.
Ternyata, ada cara yang lebih sederhana untuk mendapatkan kulit cerah tanpa harus mengeluarkan biaya, loh. Dilansir dari Simple Life, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dengan melakukan metode berpuasa atau intermittent fasting, seseorang bisa mengatasi solusi jerawat dan anti-aging, sekaligus membuat kulit menjadi sehat dan bercahaya.
Kulit merupakan organ terbesar di tubuh kita. Maka dari itu, penampilan kulit cerah dan bercahaya bisa didapatkan dari apa dan bagaimana makanan yang kita konsumsi, karena makanan-makanan tersebutlah yang memiliki dampak signifikan pada penampilan kulit.
Penyebab pasti masalah kulit sebetulnya masih menjadi misteri dan tidak pasti sama di setiap orang. Dilansir dari Orange Twist, sains mengungkapkan bahwa genetika, hormon, stres, dan gaya hidup semuanya berperan dalam kesehatan kulitmu. Dalam banyak penelitian juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dan keadaan kulit.
Maka dari itu, metode intermittent fasting dapat berkontribusi pada kulit cerah, kencang, dan bersih. Berikut Fimela.com ulas secara lengkap dari berbagai sumber terkait informasi tentang intermittent fasting.
Makanan yang memperburuk kondisi kulit
Bagi kamu yang memiliki kulit berjerawat, kamu harus menghindari produk susu. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, para peneliti menemukan konsumsi susu memprediksi kemungkinan peningkatan jerawat pada individu antara usia 70-30 tahun.
Selain itu, makanan yang mengandung gula juga memperburuk kondisi kulit, karena dengan mengonsumsi makanan tinggi gula, maka akan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak sebum. Hal inilah yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Dalam hal ini, intermittent fasting dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan berperan dalam mengurangi jerawat dan komedo membandel.
Pola hidup juga berpengaruh
Intermittent fasting termasuk salah satu jenis diet yang ampuh untuk menurunkan berat badan. Selain itu, metode ini juga berpengaruh langsung pada kesehatan kulit, sehingga dapat membuat kulit terlihat lebih cerah dan dapat mencegah penuaan dini.
Ada korelasi nyata antara psoriasis dan diabetes, obesitas, hipertensi, dan dislipidemia. Kondisi dislipidemia adalah kondisi jumlah lemak yang tak normal dalam darah, dan ini terkait dengan pola makan yang buruk atau kurang olahraga. Selain akan memperburuk kondisi kulit, kelebihan lemak juga menimbulkan risiko penyakit jantung koroner, hal ini dijelaskan oleh seorang dokter kecantikan, yakni dr. Michelle Jeffries, dalam situs web pribadinya.
Selain itu, kesehatan kulit juga terkait dengan kondisi pikiran, karena kulit berhubungan erat dengan sistem saraf, dan para ilmuwan menyebutnya sebagai ‘brain-skin connection’.
Ketika kamu stres, kamu akan melepaskan hormon stres kortisol yang memicu jerawat. Jadi, meskipun sangat penting untuk makan dengan sehat, kamu juga harus menjaga kesehatan mentalmu agar tak memperburuk kondisi kulitmu.
Tips melakukan Intermittent Fasting
Dilansir dari situs web pribadi dr. Michelle Jeffries, berikut 3 tips utama dalam melakukan intermittent fasting.
1. Memilih jadwal puasa
Langkah pertama adalah memilih jadwal puasa yang tepat untukmu. Namun, sebagai disclaimer, kamu harus mendiskusikan perubahan pola hidupmu terlebih dahulu pada ahli sebelum kamu memutuskan untuk melakukan intermittent fasting. Berikut jadwal intermittent fasting yang paling populer:
- Puasa 16/8 jam: ini yang paling populer karena jadwal ini yang paling sering digunakan oleh banyak orang yang melakukan intermittent fasting. Kamu cukup makan semua makanan dalam 8 jam, lalu setelah itu berpuasa selama 16 jam.
- Metode 5/2: makanlah secara normal 5 hari seminggu, tetapi batasi asupan kalorimu pada dua hari lainnya. Wanita tak boleh makan lebih dari 500 kalori, dan pria tak boleh mengonsumsi lebih dari 600 kalori pada 2 hari yang dibatasi ini.
2. Konsumsi makanan sehat
Hindari makanan yang memicu peradangan, seperti susu, karbohidrat, dan gluten karena merupakan penyumbang jerawat terbesar. Disiplin dalam apa yang kamu makan, bukan hanya kapan kamu makan.
Selain itu, kamu harus mengonsumsi makanan padat nutrisi, anti-inflamasi, dan penyembuh jerawat seperti sayuran hijau, berries, alpukat, wortel, ubi jalar, dan salmon.
3. Lacak kemajuanmu
Langkah yang terakhir dan tak boleh dilupakan adalah melacak progresmu. Perhatikan apa yang terjadi ketika kamu mengurangi peradangan, menyeimbangkan hormon, meningkatkan tidur, dan meningkatkan kesehatan usus.
Perhatikan pula metode puasa seperti apa yang membuat kamu merasa paling baik, dan kapan kamu melihat hasil yang baik.
Sebelum melakukan intermittent fasting, ada baiknya kamu mendokumentasikan foto badan dan kulitmu. Maka bisa diketahui perbedaannya setelah melakukan metode ini selama beberapa waktu.
Pastikan juga untuk selalu menghidrasi kulit untuk menghindari kulit kering saat uasa. Perhatikan pula gangguan dalam siklus menstruasimu, dan jangan terlalu terobsesi dengan citra tubuh atau penurunan berat badan yang terjadi karena melakukan intermittent fasting.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
#ElevateWomen