Fimela.com, Jakarta Penemuan dari riset Experience perdana Mastercard mengungkap bahwa orang-orang menyadari pentingnya pengembangan diri. Mereka bersedia untuk menginvestasikan waktu dan tenaga untuk mencoba berbagai pengalaman yang dapat membuat mereka tetap bersemangat, bahkan setelah momen tersebut berakhir. Mereka lebih memilih pengalaman yang dapat dilakukan bersama keluarga dan teman (81%), dan ingin mengunjungi tempat-tempat baru agar mereka dapat melihat dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya (71%).
Selain itu, mereka juga terbuka terhadap pengaruh budaya dan pengalaman mempelajari budaya-budaya baru (66%). Pengalaman yang memungkinkan para konsumen untuk terhubung dengan orang-orang yang penting bagi mereka merupakan faktor paling utama yang membuat sebuah pengalaman terasa lebih berharga (priceless).
“Mastercard telah sejak lama menjadi sebuah brand yang menghubungkan satu orang dengan orang lain dan minat mereka,” kata Raja Rajamannar, Chief Marketing and Communications Officer, Mastercard.
“Pandemi telah mendorong orang untuk mempertimbangkan kembali apa yang mereka cari dari sebuah pengalaman, dan brand harus menyusun strategi bagaimana cara memberikan pengalaman tersebut. Temuan-temuan dari riset ini membantu Mastercard untuk memahami apa yang dianggap bernilai oleh orang-orang di masa-masa ini, dan pengalaman seperti apa yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk membantu menciptakan momen-momen dan kenangan-kenangan yang benar-benar Priceless.”
Pandemi Telah Mengajarkan Kita untuk Memprioritaskan Kesejahteraan untuk Terhubung Secara Lebih Baik dengan Orang Lain
Selama pandemi, orang lebih fokus pada teknologi yang mendukung kesejahteraan (22%), istirahat dan keseimbangan (29%), dan aktivitas-aktivitas yang menenangkan (30%). Dengan memberikan fokus lebih terhadap diri sendiri untuk meningkatkan ketahanan membuat mereka memprioritaskan kesejahteraan kesehatan mental (85%), emosional (83%), dan fisik (83%) sebagai upaya untuk menemukan energi untuk terhubung dengan orang lain.
Orang Sangat Mengharapkan Istirahat dari Tekanan Aktivitas Sehari-hari, serta Terhubung dengan Dunia di Sekeliling Mereka dan Orang-orang yang Penting Bagi Mereka
Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, kini orang semakin bergantung pada teknologi untuk tetap terhubung dengan pekerjaan, keluarga dan teman mereka. Oleh karena itu, orang mengharapkan relaksasi, baik melalui aktivitas-aktivitas menyenangkan seperti bermain game online atau melakukan kegiatan di luar ruangan.
Hampir separuh responden yang disurvei setuju bahwa penting bagi mereka untuk menghabiskan waktu terlepas dari perangkat seluler tanpa gangguan apapun. Lebih dari itu, responden memilih petualangan di luar ruangan sebagai aktvitas yang dilakukan untuk menghabiskan waktu selagi mereka terlepas dari perangkat seluler. Secara global, terdapat minat di atas rata-rata (indeks 100) di antara para responden yang mencari alam dan ruang terbuka sebagai pelarian dari aktivitas sehari-hari, lebih memilih perjalanan darat (175), berolahraga (138), liburan ke tempat terpencil (138), serta berkemah dan mendaki (125).
Sebuah Pengalaman Terasa Lebih Berharga Ketika Dilakukan Bersama Orang Lain
Kebersamaan dan waktu berkualitas bersama orang terkasih merupakan sebuah prioritas bagi orang-orang. Hampir tiga perempat responden mengatakan bahwa mereka melakukan berbagai upaya untuk memiliki waktu berkualitas bersama teman dan keluarga. Selain itu, responden juga mengungkapkan bahwa hal yang membuat sebuah pengalaman terasa sangat berharga adalah kesempatan untuk terhubung bersama orang-orang yang penting bagi mereka.
Orang mendefinisikan waktu berkualitas sebagai waktu yang dihabiskan bersama orang yang penting bagi mereka (60%), dan melakukan sesuatu yang mereka sukai (40%). Sebanyak 62% responden secara global lebih menyukai pengalaman inklusif, yang terbuka bagi berbagai kelompok orang (68% Gen Z dan 67% Milenial), dan 41% mengatakan bahwa penting bagi mereka untuk merasa diterima dan dapat menjadi diri sendiri saat menghabiskan waktu berkualitas bersama orang lain.
“Setelah satu tahun berlalu dengan berbagai keterbatasan gaya hidup, kebutuhan konsumen terhadap pengalaman yang berkesan dan dapat dibagikan pun semakin bertambah besar,” ujar Wayne Levings, President Kantar Global. “Setelah pandemi berlalu, kami tidak memprediksikan para konsumen mencari pengalaman dalam jumlah banyak, melainkan pengalaman yang memberikan dampak dalam jangka panjang, seperti hal-hal yang tidak dapat dilupakan dan dapat dihidupkan kembali melalui cerita, pengalaman yang dapat membawa perubahan positif terhadap diri sendiri, atau pengalaman yang memberikan dampak bagi komunitas.”
“Brand menghabiskan waktu bertahun-tahun dan jutaan dolar untuk mendorong perubahan perilaku di antara para audiens mereka. Kemudian datanglah masa-masa pandemi seperti saat ini yang mengubah seluruh perilaku masyarakat secara instan. Brand-brand yang akan berhasil menangkap momen ini adalah mereka yang meletakkan kepentingan konsumen dalam segala hal yang mereka lakukan, memiliki kesadaran dan empati sosial yang besar, serta mampu beradaptasi ke ruang digital secara cepat. Di masa pandemi saat ini, Mastercard lebih memilih untuk melayani daripada berjualan, dan berharap dapat membawa Anda berkeliling dunia di masa depan. Namun, untuk saat ini, Mastercard tengah berupaya semaksimal mungkin untuk membawa sedikit bagian dari dunia ke rumah Anda,” kata Rustom Dastoor, Senior Vice President, Head of Marketing and Communications, Asia Pacific, Mastercard.
Mastercard memanfaatkan hasil penelitian ini untuk memberikan pengalaman baru yang menghubungkan orang dengan minat mereka, membantu mereka merasakan kebahagian yang lebih dalam, mengubah mereka menjadi pribadi yang lebih baik, bahkan untuk lingkungan sekitar mereka. Pengalaman-pengalaman tersebut tersedia dalam platform Priceless.com, pusat pengalaman gaya hidup dari Mastercard yang terus diperbaharui secara berkala dengan pengalaman-pengalaman baru untuk menjawab berbagai minat dari seluruh dunia.
#elevatewomen