Fimela.com, Jakarta Jika dibanding kebutuhan vitamin A, B dan C untuk tubuh, orang sepertinya lebih sering mengabaikan kebutuhan vitamin D. Padahal di masa pandemi ini kebutuhan vitamin D justru memegang peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Meskipun Indonesia memiliki waktu sinar matahari sepanjang hari namun kekurangan vitamin D tetap bisa terjadi apalagi di masa pandemi COVID-19, terutama bagi mereka yang hanya diam di rumah menghindari sinar matahari.
Penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine menemukan bahwa kadar vitamin D dalam darah yang rendah mampu meningkatkan risiko kematian dua kali lipat akibat masalah kardiovaskular pada perempuan maupuan pria dengan rata-rata usia 62 tahun.
Pentingnya asupan vitamin D
Awalnya, fungsi utama vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium dalam tubuh namun ternyata vitamin D juga memegang peran penting dalam membantu mengendalikan sejumlah besar gen, termasuk beberapa yang terkait dengan kanker, penyakit autoimun, dan infeksi. Jadi tak heran jika selama serangan covid-19 banyak orang disarankan berjemur atau mendapatkan sinar matahari demi menjaga kesehatan.
Bukan hanya itu, penelitian yang diterbitkan dalam Archives of General Psychiatry juga menemukan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko depresi baik pada perempuan maupun laki-laki, terutama pada orang lanjut usia. Orang yang berjemur untuk mendapatkan sinar matahari selama berjuang sembuh dari COVID-19 diharapkan tidak merasa stres atau depresi hingga memiliki motivasi besar untuk sembuh.
Jadi, jangan abaikan memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari, bukan hanya untuk mencegah serangan virus corona tapi juga menguatkan tubuh selama serangan COVID-19.
#ElevateWoman with Fimela