Fimela.com, Jakarta Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia, membuat para orangtua lebih was-was terhadap paparan virus. Banyaknya jenis tes dan informasi salah mengenai tes COVID-19 dapat membuat kebingungan. Pertanyaannya, apakah aman bagi si kecil untuk melakukan swab tes melalui hidung maupun tenggorokan?
Beberapa informasi salah yang terdengar menakutkan, seperti swab tes PCR yang dapat merusak organ otak dan lainnya, membuat para orangtua lebih berhati-hati dalam memilih jenis tes. Namun, penelitian menunjukkan bahwa swab PCR melalui hidung dan tenggorokan merupakan prosedur "Gold Standard" untuk mengetahui adanya infeksi virus COVID-19.
Menurut Direktur Kesehatan, Dr Ashley Bloomfield, melalui stuff.co.nz, swab tes PCR terbukti aman bagi si kecil. Lalu, bagaimana tenaga kesehatan menjelaskan cara kerja swab tes dan informasi mengenai kapan si kecil boleh melakukan swab tes? Berikut informasinya.
What's On Fimela
powered by
Diteliti aman bagi si kecil
Informasi simpang siur mengenai swab tes yang dapat merusak organ otak si kecil telah membuat sebagian orangtua takut untuk melakukan tes terhadap anak. Setelah seorang remaja menggambarkan bahwa melakukan swab tes seperti mendapat tusukan di bagian otak, informasi hoax telah banyak tersebar di dunia internet. Hal ini tentu dapat merugikan banyak pihak.
Namun para ahli telah menyatakan bahwa informasi tersebut salah besar. Nyatanya, alat swab yang dimasukkan ke dalam hidung harus menembus beberapa lapisan jaringan dan mengebor melalui tulang sebelum dapat mencapai lapisan darah yang menuju ke otak. Tentunya, swab tes tidak bisa mencapai lapisan tersebut.
Menurut Dr Hiran Thabrew, seorang Psikiater Anak dan Dokter Anak dari Univeritas Auckland's Welly, melalui stuff.co.nz, menyatakan bahwa banyak bayi dan anak kecil di dunia yang melewati prosedur kesehatan yang kurang nyaman dan kadang menyakitkan. Hal ini merupakan bagian dari perawatan kesehatan darurat yang dibutuhkan.
Ia melanjutkan bahwa selama prosedur tes dilakukan oleh para ahli, orangtua tidak perlu khawatir karena mereka sudah terlatih untuk melakukan swab. Sehingga hal ini tidak akan membahayakan si kecil dalam melakukan prosedur tes.
Kapan si kecil harus melakukan tes?
Lalu, kapankah si kecil perlu melakukan swab tes? Terdapat empat jawaban dari ahli melalui nytimes.com, mengenai kapan si kecil membutuhkan swab test.
- Ketika mereka memiliki gejala COVID-19
- Ketika mereka berpapasan dengan orang yang terpapar virus
- Kebutuhan sekolah atau rumah sakit
- Sebelum dan sesudah pergi untuk liburan
Dr Stanley Spinner, seorang Kepala Petugas Medis dan Wakil Presiden Texas Children's Pediatrics, menyatakan bahwa jika si kecil memiliki hidung tersumbat dan radang tenggorokan, akan lebih baik jika melakukan tes dan menetap di rumah setelahnya.
Ataupun ketika anak berada di satu ruangan maupun berpapasan dengan orang yang terpapar virus, si kecil harus melakukan swab tes untuk memastikan apakah mereka juga ikut terpapar atau tidak.
Terdapat dua jenis tes COVID-19 yang dapat didapatkan untuk si kecil. Pilihannya adalah swab tes PCR atau swab Antigen. Keduanya sama-sama menggunakan alat swab yang melewati hidung maupun tenggorokan. Hal ini untuk memastikan bahwa si kecil terhindar dan tidak terpapar oleh virus COVID-19.
Penulis: Meisie Cory
#Elevate Women