Fimela.com, Jakarta Hal normal untuk melupakan sesuatu dari waktu ke waktu, normal juga orang menjadi pelupa seiring bertambahnya usia. Tapi bagaimana kita tahu kita adalah pelupa yang normal atau bahkan terlalu banyak? Mungkin jika intensitas melupakan sesuatu tak terlalu banyak itu masih bisa dikatakan wajar, namun jika terlalu sering, mungkin dirimu mengalami beberapa masalah ingatan. Agar tahu kamu jenis pelupa yang seperti apa, seperti yang dilansir dari laman Harvard Health Publishing, Kamis (12/8/2021), berikut 7 tipe pelupa yang ada di dunia.
1. Transience
Ini adalah kecenderungan untuk melupakan fakta atau peristiwa dari waktu ke waktu. Dirimu kemungkinan besar akan melupakan informasi segera setelah mempelajarinya. Namun, memori memiliki kualitas untuk memilih mana yang akan disimpan atau dihilangkan. Meskipun kefanaan mungkin tampak seperti tanda kelemahan ingatan, para ilmuwan otak menganggapnya bermanfaat karena membersihkan otak dari ingatan yang tidak diperlukan.
2. Absentmindedness
Jenis pelupaan ini terjadi ketika orang tidak memberikan perhatian yang cukup. Misalnya, dirimu lupa di mana ia baru saja meletakkan pena saat tidak fokus atau memikirkan sesuatu yang lain. Sehingga, otak tidak mengkodekan informasi dengan aman. Absen juga melibatkan lupa melakukan sesuatu pada waktu yang ditentukan, seperti minum obat atau menepati janji.
3. Blocking
Jenis pelupaan ini sering terjadi, misalnya saat dirimu hendak menjawab pertanyaan dan jawabannya ada di ujung lidah namun tak dapat mengingatnya. Ini mungkin contoh pemblokiran yang paling umum, ketidakmampuan sementara untuk mengambil memori. Dalam banyak kasus, penghalang adalah memori yang mirip dengan yang dicari atau diambil, memori ini bersaing sehingga kita tidak dapat mengambil apa yang diinginkan.
4. Misatribusi
Misatribusi terjadi ketika dirimu mengingat sesuatu secara akurat sebagian, tetapi salah mengatribusikan beberapa detail, seperti waktu, tempat, atau orang yang terlibat. Jenis misatribusi lain terjadi ketika dirimu yakin bahwa suatu pemikiran yang dimiliki benar-benar orisinal padahal sebenarnya, itu berasal dari sesuatu yang sebelumnya pernah dibaca atau didengar dan dilupakan. Kesalahan atribusi semacam ini menjelaskan kasus plagiarisme yang tidak disengaja, di mana seorang penulis memberikan beberapa informasi sebagai asli ketika dia benar-benar membacanya di suatu tempat sebelumnya.
5. Sugestibilitas
Sugestibilitas adalah kerentanan ingatan terhadap kekuatan sugesti, informasi yang dipelajari tentang suatu kejadian setelah fakta tersebut dimasukkan ke dalam ingatan, meskipun dirimu tidak mengalami detail ini. Ini seperti saran yang menipu otak dan menganggap sesuatu sebagai hal yang nyata.
6. Bias
Dalam ingatan persepsi kita disaring oleh bias, tentang pengalaman, keyakinan dan pengetahuan sebelumnya. Bias memengaruhi persepsi dan pengalaman saat dikodekan di dalam otak. Dan ketika dirimu mengingat sesuatu, bias akan mengatur suasana hati yang akan memengaruhi informasi apa yang sebenarnya diingat.
7. Presistence
Kebanyakan orang khawatir tentang melupakan sesuatu. Tetapi dalam beberapa kasus orang tersiksa oleh ingatan yang mereka harap bisa mereka lupakan, tetapi tidak bisa. Bertahannya ingatan tentang peristiwa traumatis, perasaan negatif, dan ketakutan yang berkelanjutan adalah bentuk lain dari masalah ingatan. Beberapa dari ingatan ini secara akurat mencerminkan peristiwa yang mengerikan, sementara yang lain mungkin merupakan distorsi negatif dari kenyataan.
Nah, itulah beberapa jenis pelupaan yang bisa terjadi pada setiap orang. Jika pernah mengalaminya atau bahkan sering, mungkin kamu perlu mengonsumsi makanan yang baik untuk memori seperti ikan dan sayuran hijau, perbanyak air putih dan istirahat yang cukup. untuk meningkatkan kesehatan memori.
#ElevateWomen