Fimela.com, Jakarta Hari UMKM Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus menjadi pengingat dan penyemangat para pengusaha di Indonesia. Semangat membangun ekonomi melalui kewirausahaan juga merupakan salah satu yang menjadi motivasi para brand founder atau pendiri brand lokal tetap semangat mengembangkan produknya.
Banyak perempuan hebat yang saat ini berada di balik kesuksesan brand lokal dan turut memberikan kontribusi dalam mengembangkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat dan bangsa. Berikut adalah sosok pengusaha perempuan dari Hypefast dengan kisah inspiratif di baliknya;
Brand Founder dan CMO Boho Panna, Devy Natalia
Berawal dari ketertarikannya pada baju-baju bayi, membuat Devy dan partnernya Irene akhirnya membangun Boho Panna pada tahun 2017, yang sebelumnya dikenal dengan nama Boho Baby. Devy membangun Boho Panna ketika sedang mengandung anak pertamanya, dengan harapan Boho Panna dapat dipakai oleh semua kalangan.
“Saya ingin membuat pakaian yang tidak hanya nyaman namun juga bagus secara visual, dan ingin orang-orang Indonesia lebih aware soal visual dari pakaian yang digunakan. Kami juga memberikan harga yang affordable, hingga semua orang dapat membeli dan menggunakan produk kami, karena itulah keadilan sosial. Jadi semua kalangan dapat memakai produk kami,” ungkap Devy.
Saat ini Boho Panna telah sukses dikenal tidak hanya di Indonesia namun juga di negara luar negeri, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Amerika. Tahun lalu Boho Panna juga sudah membuka toko pertama mereka di Spanyol.
What's On Fimela
powered by
Brand Founder dari Nyonya Nursing Wear, Dwi Yulia Nurbani
Dwi Yulia Nurbani mendirikan Nyonya Nursing Wear pada 2013, dengan harapan dapat memudahkan para ibu untuk memberikan asi eksklusif pada anak-anaknya dimanapun dan kapanpun. Nyonya Nursing Wear menyediakan pakaian ibu hamil dan menyusui yang praktis sekaligus modis yang dapat digunakan di berbagai kesempatan. Selama 8 tahun berdiri, Dwi mengalami banyak tantangan dan hambatan dalam menjalankan bisnisnya.
“Tantangan bagi seorang wanita yang juga merupakan seorang ibu dan istri adalah bagaimana dapat membagi waktu untuk bisnis dan keluarga. Hal ini sangat tidak mudah, hubungan dengan suami sempat merenggang dan hampir bercerai karena saya terlalu fokus pada ambisi, kondisi itu adalah titik terbawah saya dan sempat ingin menyerah,” ungkap Dwi.
Kondisi ini membuat Dwi sadar, bahwa dirinya mengemban 3 peran sekaligus dalam hidupnya, yaitu sebagai seorang ibu, istri, dan pebisnis. Diakui memang tidak mudah untuk membagi waktu antara menjalankan bisnis dan mengurus keluarga, namun Dwi tidak putus asa dan tetap berjuang untuk mengembangkan bisnis pakaian ibu hamil dan menyusui ini. Setelah Nyonya Nursing Wear berkembang, akhirnya Dwi dapat membuka lapangan pekerjaan di Bandung. Beberapa tugas yang dulu Dwi kerjakan sendiri, akhirnya dapat dibantu oleh para karyawannya. Dwi meyakini bahwa seorang wanita boleh mengejar mimpinya namun semuanya harus berjalan dengan seimbang dan jangan berambisi untuk mengejar mimpi saja sehingga melupakan kewajiban sebagai seorang ibu dan istri.
Brand Founder Sideline, Shinta Tanjung
Sideline adalah salah satu brand lokal yang banyak disukai oleh perempuan di Indonesia. Brand lokal modest wear ini dibangun pada tahun 2017. Berawal dari ketertarikan pada bisnis dan fashion hingga saat ini membawa Shinta sukses membangun Sideline menjadi brand lokal yang juga disukai di kalangan selebritas.
Sideline hingga saat ini sudah banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai kalangan public figure di Indonesia, seperti Lesti Kejora, Dewisya, Athieqah Asy-Syahidah dan Amelia Elle. Terlebih penyanyi Lesti Kejora sering menggunakan pakaian dari Sideline ketika di panggung.
Brand Founder Sabine and Heem, Shabrina
Perjuangan itu tidak ada yang sia-sia, slogan ini cocok menggambarkan kerja keras Bina dalam membangun Sabine and Heem. Berdiri pada tahun 2018, saat itu Bina baru saja mengalami kegagalan dalam bisnis yang ia dan suami geluti sebelumnya. Namun itu tidak membuat semangat Bina padam. Ia bangkit dan akhirnya memutuskan untuk membuat brand baju untuk bayi dan anak yang terinspirasi dari kedua anaknya.
Bina memulai bisnis dengan memasarkan produknya melalui sosial media dan kerabat terdekat. Tidak disangka-sangka ternyata produk yang ia buat mendapat respons yang cukup baik dan setelah 1 tahun berdiri, Sabine and Heem mendapatkan bantuan pendanaan dari Hypefast. Hingga saat ini Sabine and Heem sudah semakin berkembang pesat.
“Waktu itu Saya sedang hamil anak kedua, dan bisa dibilang itu kondisi yang sangat berat, namun percaya bahwa semua perjuangan yang kita lakukan pasti akan berbuah hasil yang baik selama kita terus bangkit, berusaha dan berdoa,” ujar Bina.
Brand Founder Nona, Andani Agni Putri
Selanjutnya adalah Andani, kecintaannya pada bidang fashion membuatnya memutuskan untuk keluar dari kariernya sebagai engineer perminyakan yang sudah ia tekuni selama 8 tahun. Hal ini tergolong nekat mengingat karier yang dimiliki Andani sudah sangat bagus, namun akhirnya memutuskan untuk menjadi desainer dan berbisnis sehingga banyak penolakan yang didapatkan dari pihak keluarga saat itu.
“Saat itu keluarga tidak setuju untuk saya memulai sesuatu yang baru lagi karena saya memutuskan keluar dari pekerjaan yang sudah mapan dan juga bidang yang sudah saya tekuni sejak kuliah. Namun saya bertekad menunjukkan kepada orang tua bahwa saya bisa dan membangun Nona pada tahun 2017,” ujar Andani.
Perjuangan Andani untuk meraih mimpinya tidak sia-sia, saat ini Nona sudah berkembang pesat dan telah berekspansi hingga ke pasar Singapura dan Malaysia. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita memiliki tekad dan kemauan yang besar.
Semoga nantinya akan lebih banyak founder-founder wanita yang bisa memberikan inspirasi dan mendorong wanita Indonesia untuk ambil adil dalam mengembangkan dan memajukan kewirausahaan di Indonesia.
#Elevate Women