Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua pastinya sudah memiliki rencana yang terbaik untuk anaknya di masa depan. Mulai dari sang anak lahir, orangtua sudah harus memikirkan masa depan anak dengan mempersiapkan segala kebutuhan finansial sampai perencanaan di segala aspek lainnya.
Namun seiring berjalannya waktu, pada akhirnya anak akan bertumbuh dengan sendirinya dan menjadi diri mereka sendiri. Ketika menginjak usia remaja, mereka secara alamiah memiliki daftar dan rencana yang sudah mereka pikirkan di kepalanya.
Tak bisa dipungkiri, terkadang anak yang sudah bisa merencanakan masa depannya akan merasa stres karena mereka punya kebimbangan dan ketidakyakinan pada dirinya sendiri. Maka dari itu, di sinilah peran orangtua untuk membimbing dan membantu mereka dalam mempersiapkan masa depan itu.
Dalam hal ini, orangtua berperan penting untuk mempersiapkan mental dan emosional anak dalam perjalanan menuju masa depan sebagai pondasi awal dari dalam diri mereka. Apa saja hal-hal yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam mempersiapkan mental anak? Simak penjelasan berikut.
What's On Fimela
powered by
Persempit fokusnya
Anak remaja mungkin sulit untuk mempersempit hal apa yang dia inginkan. Sehingga, banyak remaja yang akhirnya melamar ke sejuta pekerjaan, program, magang, beasiswa, bahkan perguruan tinggi yang berbeda untuk melihat apa yang paling cocok bagi dirinya sendiri.
Dilansir dari Parents.com, banyak remaja yang bimbang akan passion dan pekerjaan apa yang akhirnya bisa menghidupinya dengan baik, atau dalam kata lain dengan gaji yang besar. Maka dari itu, orangtua berperan penting untuk membantu mempersempit fokus mereka bahkan mengalihkan fokus mereka dengan cara yang positif, sehingga anak bisa memutuskan hal yang terbaik untuk dirinya sendiri. Hal itulah yang nantinya akan mengalir dalam konsep harga diri dan bakat anak
Tetapkan ambang batas untuk kegagalan
Tidak apa-apa mengetahui kapan orangtua harus masuk dalam pengambilan keputusan dan kapan membiarkan anak membuat pilihannya sendiri, bahkan jika itu akan menyebabkan kegagalan. Ketika mengalami kegagalan, hal itu akan menjadi pengalaman positif karena anak dapat belajar dari kesalahannya sendiri.
Dilansir dari Parents.com, dalam membantu anak dalam merencanakan masa depan, ada baiknya orangtua juga memikirkan ambang batas kegagalan bagi anak, agar tidak merugikan secara finansial, maupun merugikan aspek lainnya. Sehingga, perlu dipertimbangkan secara matang terkait apa yang akan dilakukan selanjutnya agar tidak selalu jatuh dalam kegagalan yang sama.
Selalu beri dukungan
Dalam hidup, anak-anak selalu merasa aman jika dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung, mencintai, dan merawat mereka. Hal itulah yang merupakan cara terbaik untuk mempersiapkan mental mereka dalam menghadapi masa depan agar selalu memiliki pikiran yang positif dalam menjalani hidupnya.
Dengan begitu, mereka akan selalu memiliki seseorang untuk dihubungi saat mereka membutuhkan, bahkan jika orang itu bukan orangtuanya sendiri.
Ajarkan bagaimana strategi perawatan diri
Perawatan diri adalah keterampilan hidup penting yang dapat dibawa anak ke mana pun mereka pergi. Ketika kamu sebagai orangtua mampu menanamkan nilai-nilai itu kepada anak-anak sejak usia muda, mereka akan cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan dapat menyesuaikan diri suatu hari nanti.
*Penulis: Chrisstella Efivania.
#ElevateWomen