Fimela.com, Jakarta Prof Dame Sarah Gilbert merupakan salah satu ilmuwan dibalik terciptanya vaksin Oxford-AstraZeneca. Ia menjadi salah satu ilmuwan yang dianggap menginspirasi generasi mendatang.
Tak hanya cerdas, Sarah Gilbert juga dermawan lantaran ia memilih tidak mengambil keuntungan dari hak paten vaksin AstraZeneca, sehingga bisa diproduksi dalam jumlah besar dengan harga murah. Vaksin temuannya kini sudah dikirim lebih dari 170 negara.
Sosoknya yang inspiratif kini diabadikan dalam model boneka barbie oleh salah satu pembuat mainan terkemuka di dunia, Mattel Inc. Perusahaan tersebut mengungkapkan, perilisan boneka barbie ini bertujuan sebagai bentuk apresiasi kepada Sarah Gilbert karena telah memimpin proyek pembuatan vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19.
Diharapkan jadi inspirasi bagi anak-anak
Mengetahui hal itu, Sarah Gilbert mengatakan pada awalnya ia merasa sangat ‘aneh’. Namun ia berharap bonekanya bisa memberikan inspirasi secara luas bagi anak-anak.
Saya berharap boneka ini akan menunjukkan kepada anak-anak, karier yang mungkin tidak mereka sadari, seperti menjadi seorang ahli vaksin," katanya, dikutip dari BBC.
Ia juga berharap boneka Barbie tersebut dapat menginspirasi generasi perempuan untuk berkarier dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM).
"Saya bersemangat untuk menginspirasi generasi perempuan berikutnya ke dalam karier STEM. Saya berharap anak-anak yang melihat Barbie saya akan menyadari betapa pentingnya karir dalam sains, untuk membantu dunia di sekitar kita," sambungnya.
Ciptakan barbie model tokoh lainnya
Selain Sarah Gilbert, Mattel juga menciptakan model boneka barbie untuk menghormati enam tokoh perempuan lain yang juga bekerja di bidang STEM. Enam tokoh perempuan tersebut antara lain perawat ruang gawat darurat Amy O'Sullivan. Ia merawat pasien Covid-19 pertama di Rumah Sakit Wyckoff di Brooklyn, New York.
Selanjutnya ada, Dr Audrey Sue Cruz, tenaga kesehatan dari Las Vegas yang bergabung dengan dokter Asia-Amerika lainnya untuk melawan bias dan diskriminasi rasial. Yang ketiga, Dr Chika Stacy Oriuwa, seorang psikiatri di University of Toronto, Kanada, yang menganjurkan melawan rasisme sistemik dalam perawatan kesehatan.
Sosok keempat adalah peneliti biomedis Dr Jacqueline Goes de Jesus, yang dipercaya memimpin pengurutan genom varian Covid-19 di Brasil. Yang kelima ada Dr. Jacqueline Goes De Jesus sebagai pemimpin penelitian biomedis dalam pengurutan genom covid-19 brazil. Terakhir, Dr Kirby Whitby yang ikut menciptakan Alat Pelindung Diri (APD) yang dapat digunakan kembali oleh tenaga kesehatan.
“Barbie mengakui bahwa semua pekerja garis depan memberikan pengorbanan yang luar biasa dalam menghadapi pandemi, dengan segala tantangannya yang semakin bertambah,” ungkap Wakil Presiden Senior dan Pimpinan Global Barbie di Mattel, Lisa McKnight, dikutip dari The Guardian.
“Untuk menyoroti upaya mereka, kami membagikan kisah mereka (para ilmuwan) untuk menginspirasi generasi berikutnya agar dapat mengikuti jejak para pahlawan ini,” sambungnya.
Untuk diketahui, dari tahun ke tahun Mattel telah membuat banyak boneka yang dijadikan figure ternama sebagai modelnya, termasuk bintang Hollywood seperti Johnny Depp, Jennifer Lopez, dan Cher untuk merayakan pencapaian mereka. Bulan lalu, boneka Barbie yang dimodelkan bintang tenis Naomi Osaka terjual habis beberapa jam setelah diluncurkan.
#Elevate Women