Fimela.com, Jakarta Lulusan Universitas Harvard mencetak presiden, gubernur, sampai senator. Namun sprinter Amerika Gabby Thomas mengejar sesuatu yang tidak dimiliki lulusan Harvard lainnya, medali emas dari Olimpiade.
Gabby Thomas memang bukan satu-satunya mahasiswa Harvard yang memenangkan medali emas. Tercatat ada seorang mahasiswa yang memenangkan medali cabang lompat jangkit pada tahun 1896 namun ia tidak pernah lulus seperti ditulis oleh time.
Thomas sendiri adalah penantang medali yang kuat di nomor 200m putri. Pada Trials Track & Fields Tim Olimpiade AS bulan Juni, ia mencatatkan waktu 21,61 detik lewat sprint 20m yang menjadi tercepat ketiga sepanjang masa.
Itu membuatnya menjadi perempuan tercepat kedua dalam sejarah balap lari. Satu-satunya perempuan dalam sejarah olahraga yang berlari lebih cepat dari Thomas adalah Florence Griffith-Joyner yang legendaris dan memecahkan rekor dunia 200m pada tahun 1988.
What's On Fimela
powered by
Jadi Tercepat Ketiga
Untuk memenangkan emas Olimpiade Tokyo ia butuh usaha ekstra untuk mengalahkan banyak atlet berbakat. Namun Thomas harus berpuas menempati posisi tiga di final dengan waktu 21,87. Ia finish di belkang Thompson Herah dari Jamaika dan Mboma dari Namibia yang masing masing mecetak angka 21,53 dan 21,81.
Menjadi peraih medali di Olimpiade hanyalah salah satu dari banyak prestasi mengesankan Thomas. Kini ia mengejar gelar master dalam bidang epidemiologi dar manajemen perawatan kesehatan di University of Texas di Austin, demi memenuhi hasratnya untuk mengurangi kesenjangan dan hasil perawatan kesehatan rasial.
Sementara itu saat di Harvard ia mengambil jurusan neurobiologi dan kesehatan global. Ia terinspirasi belajar tentang eksperimen Tuskegee selama kuliah.
Ia juga mengatakan minatnya pada neurobiologi bersifat pribadi. Sebab saudara kembarnya menderita ADHD dan adik laki-lakinya autisme. "Kedua saudara laki-laki saya menarik saya ke bidang neurobiologi," ujarnya kepada The Undefeated.
Simak Video Berikut
#Elevate Women