Capai Rp2 Miliar, Alasan Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang Jadi Warna Merah

Anisha Saktian Putri diperbarui 04 Agu 2021, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pesawat kepresidenan semula berwarna biru dan putih, kini telah dilakukan pengecatan ulang dengan warna yang berbeda yaitu merah dan putih.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membenarkan adanya pengecatan pesawat kepresidenan. Hal tersebut menanggapi pro dan kontra terkait perubahan warna pesawat tersebut.

"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," katanya dalam pesan singkat, Selasa (3/8) melansir Merdeka.com.

Dia menjelaskan pengecatan tersebut sudah direncanakan sejak 2019. Dalam rangka perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ. Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yg dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," ungkapnya.

Melansir Merdeka.com, Heru menjelaskan perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi. Sehingga kata dia jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.

"Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan," ungkapnya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Sudah Dialokasi APBN

Pesawat kepresidenan dicat ulang. ©https://twitter.com/alvinlie21

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 menjadi perbincangan. Biayanya disebut mencapai sekitar Rp 2,1 miliar.

Namun, Heru pun menepis kabar bahwa pengecatan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Sebab dia menjelaskan hal tersebut sudah direncanakan sejak 2019 dan diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.

"Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN. Bahwa proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandem," ungkapnya.

#elevate women