Karier Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting Hingga Raih Medali Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020

Anisha Saktian Putri diperbarui 03 Agu 2021, 10:16 WIB

Fimela.com, Jakarta Setelah kemenangan ganda putri, Greysia dan Apriyani, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menyusul membawa pulang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 di cabang olahraga badminton.

Ginting sukses naik podium usai menaklukkan wakil Guatemala Kevin Cordon pada perebutan tempat ketiga. Ia menang dua gim sekaligus 21-11, 21-13 dalam laga berdurasi 37 menit di Musashino Forest Sports Plaza, Senin (2/8/2021).

Ginting sendiri dinyatakan lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo setelah berhasil menempati peringkat kelima daftar Race to Tokyo BWF di nomor tunggal putra, tercatat pada 15 Juni 2021, dengan mengumpulkan 75.332 poin.

Ginting sendiri merupakan putra dari pasangan Lucia Sriati dan Edison Ginting pada 20 Oktober 1996. Meski lahir dan besar di Cimahi, dia memiliki garis keturunan Karo dari ayahnya. Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Ia mulai mengenal badminton setelah diperkenalkan oleh sang ayah sejak di bangku taman kanak-kanan.  Ginting mengidolakan Taufik Hidayat dan menjadikannya sebagai inspirasi.

Setelah melihat minat dan kemampuan di bidang tersebut, Ginting mulai bergabung ke PB SGS PLN di Bandung, Jawa Barat, sebuah klub bulu tangkis yang melatih legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat. Berbagai turnamen mulai diikutinya saat berusia sekitar sembilan tahun, dua tahun setelah memulai pelatihan.

Kemudian saat masih duduk di Sekolah Dasar (SD), Ginting sudah menjuarai kompetisi bulu tangkis MILO School Competition nomor pada tahun 2008. Anthony kembali menjadi juara pada ajang yang sama saat masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2012.

Hingga akhirnya Anthony Ginting bergabung ke pelatnas bersama dua rekannya, Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa pada 2014.  Salah satu kelebihan Ginting adalah kecepatan. Kemampuan tersebut pernah menjadi perhatian pebulu tangkis andalan Tiongkok sekaligus juara dunia 2015, Chen Long. Dari situlah Ginting mulai mengukir prestasi dikancah internasional. Hingga kini Ginting menduduki peringkat ke-5 BWF.

2 dari 2 halaman

Prestasi

Ginting meraih gelar super series perdananya di kejuaraan bulu tangkis Korea Open 2017 selepas menumbangkan Jonatan Christie di partai final. Ini merupakan pertama kalinya ia meraih podium internasional.

Setahun kemudian, Ginting kembali berhasil menyabet gelar juara dalam turnamen Indonesia Masters 2018 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Ginting mampu menyudahi perlawanan wakil Jepang, Sakai Kazumasa, dalam laga dua gim langsung 21-13, 21-12.

Medali perunggu pun diraih di ajang Asian Games. Ginting terpaksa merelakan tiket ke final pada wakil dari Taiwan Chou Tien Chen, setelah dikalahkan 21-16, 21-23, 17-21.

Dia juga sukses membawa pulang gelar juara China Open 2018 setelah menaklukkan Kento Momota yang waktu itu menjadi unggulan ketiga dengan dua gim langsung, 23-21 dan 21-19.

Dengan kemenangan tersebut, Ginting bisa dibilang telah menjadi pemain super karena dalam perjalanan meraih juara harus mengalahkan empat juara dunia mulai dari Lin Dan, Victor Axelsen, Chen Long dan yang terakhir Kento Momota.

Satu tahun berselang, Ginting kembali bertemu dengan Kento Momota yang akan menjadi andalan tuan rumah Jepang untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo. Namun, kali ini Ginting harus legawa berada di posisi runner up BWF World Tour Finals 2019.

Di tahun 2020, Ginting tampil sebagai juara tunggal putra Indonesia Masters 2020 setelah menyingkirkan juara bertahan asal Denmark Anders Antonsen dalam rubber game 17-21, 21-15, 21-9. Hingga ia mampu meraih medali perunggu di ajang olahraga terbesar dan bergensi dunia, Olimpiade. 

#elevate women