Fimela.com, Jakarta Aksi kompak dan tidak kompak dilakukan pemain Anggar tim Amerika Serikat. Dari empat atlet yang diturunkan, ada tiga orang yang memakai masker pink dan satu orang memakai masker hitam.
Rupanya kisah di balik masker pink tersebut adalah memprotes pria yang memakai masker hitam, Alen Hadzic yang tetap lolos ke Olimpiade Tokyo padahal sedang terbelit tuduhan penyerangan seksual. Ketiga rekan setimnya Jake Hoyle, Curtis McDowald, dan Yeisser Ramirez mengambil sikap saat pertandingan melawan Jepang dengan memakai masker pink sebagai protes langsung terhadap Hadzic.
"Mereka ingin membuat perbedaan di antara timnya sendiri bahwa mereka tidak berdiri untuk serangan seksual atau pelecehan pada perempuan. Mereka ingin memiliki suara di mana gagal disuarakan US Fencing dan SafeSport," ujar seorang pemain anggar pada BuzzFeed News melansir dari marieclaire.com.
Kabar tersebut juga didengar pemain anggar perempuan yang mengatakan ke komite Olimpiade kekhawatiran potensi perilaku Hadzic akan terulang di Tokyo. Namun sejauh ini Hadzic menyangkal tuduhan tersebut dan kasusnya masih terus diselidiki di negaranya.
Rencana Keselamatan
Hadzic sendiri menjabat sebagai pemain alternatif, yang berarti dia hanya akan turun jika rekan setimnya sakit atau cedera. Namun Hadzic urung tampil karena tim Anggar putra AS sendiri sudah tersingkir dari Olimpiade 2020 setelah kalah dari Jepang akhir pekan lalu.
"Rencana Keselamatan" juga dibuat oleh Anggar AS yang mengatur Hadzic tidak tinggal di wisma atlet untuk menjauhkannya dari para perempuan di sana. Ia juga terbang ke Tokyo dalam perjalanan yang berbeda dengan rekan setimnya.
"Upaya ekstra untuk melindungi Hadzic adalah pengingat lain betapa berbedanya aturan yang diterapkan pada pria kulit putih," tulis Andrew Lawrence di The Guardian.
Simak Video Berikut
#Eevate Women