Kita Tak Bisa Kembali ke Masa Lalu, maka Hargailah Semua yang Ada Saat Ini

Endah Wijayanti diperbarui 03 Agu 2021, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kenangan pada masa kecil takkan pernah terlupakan. Hari-hari dan waktu yang kita lewati saat masih anak-anak akan selalu membekas di hati. Masing-masing dari kita pun pasti punya kisah atau cerita paling membekas soal masa kecil itu, seperti pengalaman yang dituliskan Sahabat Fimela dalam Lomba My Childhood Story: Berbagi Cerita Masa Kecil yang Menyenangkan ini.

***

Oleh:  Nursittah Nasution

Satu hal yang paling kuinginkan jika ada mesin waktu atau pintu Doraemon adalah bisa kembali ke masa kecilku. Ada hal-hal yang sangat ingin kuulangi dan juga beberapa hal yang ingin kuperbaiki.

Tumbuh dalam keluarga yang sangat sederhana bahkan cenderung kekurangan dari seorang ayah yang berjualan bensin eceran dan ibu yang hanya seorang ibu rumah tangga. Tumbuh bersama dengan kelima saudaraku, dan sebagai si bungsu aku mendapat banyak limpahan kasih sayang baik dari kedua orangtuaku maupun dari kakak-kakakku.

Meskipun hidup kami serba kekurangan dalam segi materi, namun kami tak pernah kekurangan kasih sayang dan kehangatan. Mungkin ayah dan ibu tahu bahwa hanya cinta dan kasihlah yang mampu mereka berikan kepada kami.

Senakal-nakalnya kami dahulu, tangan ayah atau ibu tak pernah sekali pun mendarat ke tubuh kami. Momen berkumpul bersama di depan TV tabung hitam-putih bersama ayah, ibu, dan kelima saudaraku menjadi momen favorit yang sangat kurindukan. Makan bersama, mandi ke sungai bersama dan ke sawah nenek bersama-sama.

Bisa merayakan hari raya bersama-sama dengan lengkap. Itulah momen yang ingin kuulangi terlebih aku sangat merindukan abang tertuaku yang telah dahulu dipanggil Allah ke pangkuan-Nya.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Banyak Momen Indah di Masa Kecil Itu

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/oduaimages

Terakhir kami berfoto bersama secara lengkap pada tahun 2000 ketika aku duduk di bangku kelas 2 SD. Setelah itu setiap lebaran kami tak pernah lagi lengkap, karena selalu ada salah satu di antara kami yang tak bisa pulang.

Hingga akhirnya di tahun 2020 lalu kami sudah merencakan untuk berfoto bersama kembali sebagai kenang-kenangan, namun pandemi covid-19 menyerang dan kami yang di perantauan tidak bisa pulang kampung. Dan Allah punya rencana lain lagi, awal tahun 2021 kakak tertuaku meninggalkan kami tanpa sempat berfoto bersama. Dan setelahnya foto keluarga takkan pernah lengkap lagi. 

Kembali mengenang masa kecil, dulu hidup kami serba kekurangan bahkan untuk makan sehari-hari pun terkadang harus berutang ke warung, bahkan kakakku pernah hampir tak bisa mengikuti ujian sekolah karena belum bisa bayar SPP. Namun aku yang masih SD kala itu tak kenal susah, tak kenal melarat dan tak tahu apa itu miskin.

Terlahir sebagai bungsu dari enam bersaudara membuatku tumbuh menjadi sosok yang sangat manja. Apa pun yang kuminta kepada orangtuaku harus selalu kudapatkan. Meskipun di tengah kekurangan keluargaku namun ayah dan ibu selalu berusaha "mengadakannya" untukku.

Hingga pernah suatu ketika aku menginginkan tas baru namun belum bisa dipenuhi oleh ayah dan ibu, aku langsung kabur dari rumah membawa beberapa helai bajuku yang kubungkus dalam kantong kresek.

Aku sembunyi di rumah salah seorang tetangga hingga ibu menjemput dan berjanji untuk membelikan aku tas baru. Mengingat kejadian itu pada hari ini sungguh membuatku mengutuk perbuatanku. Aku merasa anak yang tak tahu di untung. Itulah salah satu hal yang ingin kuperbaiki.

Kita memang tak pernah bisa kembali ke masa lalu. Akan selalu ada penyesalan yang datang entah menyesal karena telah salah melakukan sesuatu di masa kecil atau menyesal karena belum melakukan sesuatu.

Dulu aku tak tahu caranya menghargai waktu, tak tahu menghargai kebersamaan, seolah semuanya akan abadi padahal waktu terus bergulir. Di masa kecilku, ada hal-hal yang ingin kuulang dan juga ingin kuperbaiki namun aku sadar kembali adalah hal yang mustahil. Yang bisa kulakukan hanyalah menghargai waktu dan orang-orang yang ada di sekitarku saat ini, karena bisa jadi masa-masa sekarang akan menjadi momen yang kurindukan lagi di kemudian hari.

#ElevateWomen