Fimela.com, Jakarta Kenangan pada masa kecil takkan pernah terlupakan. Hari-hari dan waktu yang kita lewati saat masih anak-anak akan selalu membekas di hati. Masing-masing dari kita pun pasti punya kisah atau cerita paling membekas soal masa kecil itu, seperti pengalaman yang dituliskan Sahabat Fimela dalam Lomba My Childhood Story: Berbagi Cerita Masa Kecil yang Menyenangkan ini.
***
Oleh: Nanik Nur Hidayati
Aku dilahirkan di sebuah desa yang lumayan jauh dari keramaian kota. Masa kecil kuhabiskan di desa kelahiranku. Hingga saat ini pun aku masih tinggal atau menetap di desa tempat aku dilahirkan. Sebuh desa yang tidak jauh dari aliran Bengawan Solo. Ya. Desa yang sangat nyaman dan menyenangkan. Kehidupan gotong royong dan kerja sama masih sangat kental.
Masa kecil kuhabiskan bersama teman-teman seusiaku. Sepulang sekolah kami biasa bermain kadang di kebun, di belakang rumah, atau di bawah rumpun bambu. Oleh karena belum banyak penjual mainan seperti sekarang, kami biasa bermain memanfaatkan hal-hal yang ada.
Barang-barang yang ada di sekitar kami jadikan bahan mainan. Contohnya kami memanfaatkan kulit jeruk bali untuk memuat mainan berbentuk mobil-mobilan. Mobil-mobilan dari kulit jeruk bali tersebut biasa kami buat main beramai-ramai dan bisa bertahan hingga beberapa hari.
Kebiasaan lain yang sering kami lakukan adalah bermain salon. Maksudnya aku dan teman-teman sering bermain peran menjadi make up asisten. Kami memanfaatkan pohon waru yang banyak tumbu di sekitar rumah sebagai bahan mainan.
Gagang daun waru kami pergunakan untuk mengeriting rambut. Caranya gagang daun waru diikatkan sedemikan rupa atau digulung di rambut menyerupai roll rambut. Permainan ini biasa kami lakukan secara bergantian. Jika satu anak selesai di-roll rambut, selanjutnya bergantian dengan anak lain sembari menunggu beberapa saat agar bentuk rambut yang diinginkan tercapai, yaitu bentuk keriting.
Tumbuhan Jadi Mainan
Sementara itu, daun waru yang tidak digunakan untuk rambut kami pergunakan sebagai bahan pembuat minyak goreng. Caranya daun waru diremas-remas menggunakan tangan hingga keluar lendir. Selanjutnya, lendir tersebut ditambah air hingga menyerupai minyak goreng. Sembari menunggu rambut berbentuk sesuai keinginan kami pun bermain jual beli minyak goreng dan lian-lain.
Daun bunga sepatu juga bisa digunakan sebagai bahan mainan untuk membuat minyak goreng. Caranya sama dengan daun waru, diremas-remas kemudian ditambah sedikit air. Tanaman lain yang biasa kami gunakan sebagai bahan mainan adalah daun singkong. Gagang daun singkong kami bentuk menjadi wayang. Gagang daun singkong bisa dibentuk menjadi kalung dengan menyisakan sedikit daun.
Masa-masa indah saat bermain meskipun mainan kami terbuat dari bahan tidak terpakai menjadi sesuatu yang tidak akan terlupakan. Memanfaatkan barang-barang tidak terpakai menjadi mainan merupakan hal yang sangat membahagiakan. Mainan seperti pada masa kecilku mungkin tidak lagi dikenal oleh anak-anak masa kini.
Saat ini kita perlu memperkenalkan cara-cara membuat mainan dari barang tidak terpakai dan tumbuhan di sekitar kepada anak-anak generasi penerus. Di balik mainan buatan sendiri tersebut terdapat pelajaran berharga, yaitu memanfaatkan barang tidak terpakai dan tumbuhan di sekitar.
#ElevateWomen