Fimela.com, Jakarta Kenangan pada masa kecil takkan pernah terlupakan. Hari-hari dan waktu yang kita lewati saat masih anak-anak akan selalu membekas di hati. Masing-masing dari kita pun pasti punya kisah atau cerita paling membekas soal masa kecil itu, seperti pengalaman yang dituliskan Sahabat Fimela dalam Lomba My Childhood Story: Berbagi Cerita Masa Kecil yang Menyenangkan ini.
***
Oleh: Eka Hikmawati
Berkisah tentang masa kecil, selalu ada hal yang indah untuk dikenang dan dituangkan ke dalam bentuk cerita. Kisah masa kecilku yang paling berkesan adalah hadiah boneka yang diberikan orang tuaku Ketika beliau berangkat haji. Saat itu aku masih duduk di kelas 5 SD.
Sebelum orang tuaku berangkat, dari rumah aku sudah berangan-angan tentang hadiah apa yang aku inginkan dari tanah suci. Karena aku sangat suka boneka, tercetuslah keinginan untuk dibelikan boneka, tetapi bonekanya istimewa. “Aku dibelikan boneka yang bisa mengaji ya Pak, Buk,” kataku kala itu. Sedangkan adikku minta dibelikan boneka laki-laki, karena di rumah sudah punya banyak boneka barbie.
Tidak terasa bapak ibuku sudah pulang menunaikan ibadah haji. Bisa kembali berkumpul bersama keluarga lagi. Hal yang kami tunggu-tunggu pun tiba, bapak dan ibu menyerahkan pesanan hadiah kami. Dua boneka dan banyak mainan lagi.
What's On Fimela
powered by
Ekspektasi yang Tidak Sesuai Realita
Kami terdiam sejenak melihat boneka hadiah dari orang tuaku. Aku memesan boneka yang bisa mengaji. Dalam imajinasiku boneka itu berbentuk gadis kecil lengkap dengan kerudung dan bisa mengaji dengan suaranya yang merdu. Sedangkan adikku berimajinasi boneka lelaki adalah Boneka Barbie Pangeran sebagai teman barbie perempuannya, seperti yang ada di film barbie di televisi.
Saat itu kami belajar bahwa ekspektasi terkadang tidak bisa sama dengan realita. Boneka pesananku adalah boneka unta yang bisa berucap, “Marhaban-marhaban,” (selamat datang). Sedangkan adikku mendapat boneka badut laki-laki yang bisa berjoget dengan diiringi musik. Meskipun tidak sesuai ekspektasi kami, tidak membuat rasa bahagia kami berkurang. Karena mencari dua pesanan unik anak perempuannya, ibuku sampai rela keluar masuk pasar Makkah dan yang terpenting kami berdua sudah sangat merindukan orang tua kami, bisa berkumpul dengan keluarga lagi.
Tuhan memang Maha Baik. Beberapa bulan kemudian ibuku dinyatakan hamil, dan aku punya adik laki-laki yang sangat ganteng. Tuhan ganti boneka laki-laki dengan boneka betulan. Adikku dan aku sangat sayang dengan adik kami yang bontot.
Ketika dewasa aku pun dianugerahi putri kecil cantik, buah cintaku dan suami. Putriku seperti representasi putri impian masa kecilku yang cantik ketika pakai kerudung. Aku yakin suatu saat putri kecilku pun suka mengaji. Persis dengan boneka yang bisa mengaji imajiner ibunya. Deja vu.
#ElevateWomen