Fimela.com, Jakarta Beberapa anak mungkin enggan melakukan sesuatu atau merasa tidak termotivasi, seperti malas belajar, malas mengerjakan tugas rumah atau kegiatan sosial lainnya. Ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya anak mengalami kebosanan, tidak merasa bersemangat atau anak lebih suka bermain video game dan tiduran. Dan jika tidak diatasi atau dibiarkan, rasa malas pada anak ini bisa melekat hingga anak tumbuh besar kelak. Jadi, berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi anak yang malas.
1. Tegaslah pada anak
Biarkan anak belajar tentang pentingnya menghargai sesuatu, jangan mudah menyerah dan mengalah pada tuntutannya. Saat mereka tidak melakukan tugasnya dengan baik, maka jangan membiasakan anak dengan iming-iming upah atau hadiah tertentu. Mintalah ia menyelesaikan tugasnya dengan baik agar ia bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
2. Berikan contoh pada anak
Ada kutipan yang terkenal, “Anak-anak belajar dari siapa yang mengajarkan, bukan dari apa yang diajarkan. Sehingga, jadilah teladan yang baik bagi mereka karena anak akan selalu memperhatikan oangtua dan menirukannya. Jika orangtua ingin membesarkan anak agar memiliki sifat rajin, maka mulailah dengan mencontohkannya hal-hal kecil, seperti menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu, membersihkan pakaian sendiri, mandi tepat waktu dan sebagainya.
What's On Fimela
powered by
3. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah
Libatkan anak untuk tugas-tugas sederhana seperti mencuci sayuran, mengupas, memotongnya dan sebagainya. Begitu juga saat menyiapkan makanan dan menyajikannya di atas meja. Orangtua juga bisa mengajaknya berbelanja bahan makanan yang akan menjadi kegiatan yang menarik bagi anak. Dari kegiatan sederhana tersebut anak akan mempelajari beberapa hal penting seperti perencanaan anggaran, memilih sesuatu dan membuat keputusan.
4. Libatkan anak dalam kegiatan sosial
Biarkan anak belajar untuk berbagi dan memberi di sekitar lingkungannya. Biarkan anak menjadi sukarelawan dalam berbagai acara yang idenya adalah untuk menyemangati dan membuat mereka bergerak untuk melakukan sesuatu. Ketika anak belajar untuk memberi, mereka juga belajar untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan mengajarkan anak seni menggunakan waktu yang ia miliki dengan baik.
5. Mengetahui bidang yang diminati
Orangtua harus mengetahui bidang yang diminati anak. Anak memang tidak harus selalu pandai dalam segala hal. Umumnya anak memiliki ketertarikan tersendiri pada suatu bidang pelajaran, entah itu bahasa, olahraga, atau sains. Berikan fasilitas untuk anak dengan banyak pelajaran yang ia sukai agar membangun kesan bahwa belajar itu menyenangkan dan tidak menyiksa. Dengan begitu, anak akan lebih rajin dalam kegiatan yang mereka minati.
Yang terpenting, sebagai orangtua tidka boleh langsung menghakimi anak dengan sebutan pemalas dan tidak bisa apa-apa. Karena hal tersebut justru busa menyugesti anak-anak untuk bersikap demikian. Jadi, lebih baik katakan hal-hal positif yang bisa memotivasi anak untuk menjadi lebih baik.
#ElevateWomen