Dilakukan Secara Halus, Kenali 4 Jenis Pelecehan Verbal yang dapat Memengaruhi Kesehatan Mental Seseorang

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 30 Jul 2021, 20:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Apa yang Sahabat Fimela pikirkan ketika mendengar seseorang berbicara tentang pelecehan verbal? Kebanyakan orang mengasosiasikan pelecehan verbal dengan berteriak, membentak, dan kekerasan. Mereka membayangkan seseorang berbicara dengan marah, keras, dan dengan nada tinggi. Namun, pada kenyataannya, pelecehan verbal bisa dilakukan secara diam-diam dan halus. Dalam beberapa kasus, itu bahkan bisa menjadi keheningan total. Berikut ini adalah beberapa jenis pelecehan verbal yang dilakukan secara halus.

1. Mengabaikan Seseorang

Keheningan total terkadang bisa menjadi jenis pelecehan verbal yang paling menyakitkan. Diabaikan bisa membuatmu merasa tidak berarti sama sekali. Ketika orangtua mengabaikan anak-anak mereka, mereka membuat anak merasa diabaikan dan tidak berharga. Tidak mengherankan, mereka tumbuh dengan harga diri yang rendah dan tidak percaya diri. Sebaliknya, ketika orangtua penuh perhatian, mereka mengirim pesan yang jelas kepada anak-anak mereka.

2. Memutar Mata dan Tertawa

Jika seorang anak kembali dari sekolah dan mencoba memberi tahu keluarganya tentang hari yang telah mereka lalui, mereka berharap untuk didengar dan didukung. Orangtua yang kasar secara verbal tidak akan menawarkan dukungan, sebaliknya, mereka mungkin mulai memutar mata atau menertawakan anaknya. Dengan kata lain, mereka mengejek dan membuat anak merasa tidak penting. Parahnya lagi, dengan melakukan ini, beberapa orangtua mendorong saudara kandung anak untuk melakukan hal yang sama. Pada gilirannya, anak menjadi kambing hitam yang diejek dan diintimidasi.

2 dari 3 halaman

3. Hiperkritik

ilustrasi/copyrightshutterstock/Halfbottle

Ada garis tipis antara kritik konstruktif dan hiperkritik. Meskipun memberikan kritik dan saran dari waktu ke waktu sepenuhnya dapat diterima dan pantas, namun dapat menjadi menyakitkan dan melecehkan jika terlalu sering dan terlalu kejam. Biasanya, orang yang hiperkritik akan memberi tahu anak, teman, atau pasangannya bahwa mereka melakukannya karena mereka peduli. Oleh karena itu, mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa seolah-olah mereka tidak cukup baik tetapi mereka juga akan membuat mereka merasa bersalah.

4. Kurangnya Pujian, Dukungan, dan Cinta

Orangtua yang tidak mengungkapkan cinta dan dukungan mereka secara verbal berisiko membuat anak-anak mereka ragu apakah mereka dicintai sama sekali. Semua anak perlu mendengar bahwa mereka diterima dan dicintai tanpa syarat. Jika tidak, anak dapat tumbuh menjadi merasa tidak layak kasih sayang. Terlebih lagi, mereka mungkin menjadi orang dewasa yang merasa tidak mampu mengekspresikan emosi mereka sendiri.

Nah, banyak ya Sahabat Fimela bentuk pelecehan. Ada baiknya untuk tetap peka terhadap pelecehan yang dilakukan secara halus. Ini akan memengaruhi harga diri dan kepercayaan diri seseorang.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ElevateWomen