Mengenal Carina Citra Dewi Joe, Perempuan Muda Indonesia yang Ikut Kembangkan Vaksin AstraZeneca

Nabila Mecadinisa diperbarui 29 Jul 2021, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia patut berbangga, pasalnya dua sosok anak bangsa berhasil ikut mengembangkan vaksin AstraZeneca. Selain Indra Rudiansyah, Carina Citra Dewi Joe juga disebut-sebut turut berpartisipasi mengembangkan vaksin AstraZeneca. 

Perempuan muda ini turut bergabung dalam tim Jenner Institute, dipimpin oleh Sarah Gilbert dalam uji klinis Astra Zenca. Dikutip dari Liputan6.com, Kepada Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Desra Percaya, Carina menjelaskan proses panjang ketika mengembangkan vaksin yang kini sudah dipakai di lebih dari 170 negara.

Ketika mendapatkan proyek uji klinis vaksin COVID-19, Carina merasa dapat tanggung jawab besar mengingat hal tersebut bakal berpengaruh secara global. Terlibat dalam proyek yang dipimpin Sarah Gilbert, Carina mengaku senang dan sulit."Bekerja 7 hari seminggu dan per hari bekerja 12 jam. Itu setiap hari tanpa libur selama 1,5 tahun," kata Carina.

2 dari 3 halaman

kerja keras yang membuahkan hasil

Indra (kiri bawah) dan Carina Joe (kanan bawah) dua anak muda Indonesia yang turut kembangkan vaksin AstraZeneca. (Foto: Screenshoot IG @desrapercaya)

Namun, dia kini amat senang karena kerja keras mati-matian membuahkan hasil. Bahkan, banyak nyawa yang berhasil diselamatkan dengan kehadiran vaksin AstraZeneca yang sudah digunakan ratusan juta penduduk dunia.

"Senangnya, karena vaksin Oxford-AstraZeneca ini sudah disetujui di 178 negara. Dan sampai awal Juli sudah diproduksi 700 juta dosis. Dan, saya terima statistika bahwa ada puluhan ribu nyawa diselamtkan," kata Carina.

"Saya senang hasil kerja saya kelihatan hasilnya," kata Carina dalam ngobrol santai bersama Desra pada Minggu, 25 Juli 2021 lewat IG live @desrapercaya.

3 dari 3 halaman

Pengembangan selama 1,5 tahun

Carina Citra Dewi Joe, perempuan Indonesia yang kembangkan vaksin AstraZeneca.

Carina paham banyak masyarakat yang khawatir soal keamanan vaksin COVID-19. Pada pengembangan vaksin pada umumnya 10 hingga belasan tahun. Namun, vaksin AstraZeneca bisa dibuat dalam waktu 1,5 tahun.

Meski begitu semua dilagukan sesuai peraturan berlaku.

"Kita bukan ambil shortcut atau jalan pitnas. Kita melakukan prosesnya by the book alias ssuai peraturan yang berlaku," katanya.

#Elevate Women