Fimela.com, Jakarta Sebagian besar orang menganggap bahwa jerawat bisa muncul di wajah karena kulit berminyak. Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar lho. Kulit kering dan berjerawat juga bisa terjadi.
Salah satu penyebab kulit kering dan berjerawat adalah hormon dan lingkungan, terutama saat akan menstruasi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan energi ekstra agar tak memperburuk kekeringan kulit dalam upaya menghilangkan jerawat.
Dokter kulit bersertifikat di New York City, Joshua Zeichner, MD mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah dimulai dari mengatasi kulit kering. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memilih produk yang tepat.
“Jadi penting untuk menggunakan pembersih dan pelembap yang tepat untuk mengatasi kulit kering dan meminimalkan risiko iritasi terkait pengobatan,” katanya, dikutip Women’s Health.
Lebih lanjut, berikut ini tips yang direkomendasikan dokter kulit untuk mengatasi kulit kering dan berjerawat.
1. Bersihkan wajah dua kali sehari
Pastikan kamu mencuci wajah tidak lebih dari dua kali sehari. Sebab mencuci wajah secara berlebihan dapat menghilangkan minyak alami di wajah yang berperan untuk menjaga kelembapan di wajah.
Dokter kulit bersertifikat di New York City, Morgan Rabach, merekomendasikan memilih facial wash yang lembut dan milky-textured cleanser yang tidak menghilangkan minyak alami di wajah.
2. Gunakan sedikit retinol
Retinol adalah bahan favorit setiap dokter kulit yang bekerja untuk membuka pori-pori dengan mengelupas sel-sel kulit mati dan membantu pori-pori wajah tetap bersih.
Tentu saja, retinol berpotensi mengiritasi dan menyebabkan kekeringan. Oleh sebab itu, untuk kulit kering, Rabach merekomendasikan menggunakan retinol sedikit.
“Cukup sekali atau dua kali seminggu, bukan setiap malam,” ujarnya. Bila kamu sensitif terhadap retinol, kamu juga bisa mencampurkannya dengan pelembap.
3. Jangan gunakan bahan aktif sekaligus
Hindari menggunakan bahan aktif sekaligus. Menurut dokter kulit berbasis di New York City, Charlotte Birnbaum, MD. Penting untuk memulai dengan satu perawatan pada satu waktu.
“Tunda penggunaan produk dengan asam alfa-hidroksi (seperti asam glikolat atau laktat) atau asam beta-hidroksi (asam salisilat) saat memulai retinoid, dan tambahkan sekali seminggu hanya ketika kulit Anda sudah menoleransi retinoid,” sarannya.
4. Jangan lewatkan pelembap
Biasanya orang dengan kulit berjerawat takut akan kelembapan, tetapi faktanya semua jenis kulit membutuhkan kelembapan. "Mereka yang berjerawat cenderung takut pada minyak, padahal sebenarnya minyak adalah cara yang bagus untuk menambah kelembapan kembali ke kulit," kata dokter kulit, Engelman, MD.
Padahal, saat kulit berjerawat, minyak wajah membantu mengurangi peradangan. Efek ini membantu mengurangi jerawat dan meminimalkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi yang dapat terjadi setelah jerawat muncul.
5. Hindari melakukan eksfoliasi berlebihan
Rawat kulitmu dengan lembut, hindari penggunaan eksfoliator yang kasar dan berlebihan karena hanya akan meningkatkan kekeringan dan iritasi.
“Hindari toner berbasis alkohol karena mereka sering tidak banyak membantu mengobati jerawat, dan mereka membuatnya lebih sulit untuk mentolerir perawatan yang lebih manjur seperti retinoid,” kata Birnbaum.
6. Pakai acne spot
Untuk mengatasi kulit kering dan berjerawat, perawatan wajah dengan acne spot efektif agar tidak mengeringkan bagian kulit lainnya.
"Perawatan spot memberikan dosis kuat bahan aktif (biasanya asam salisilat atau benzoil peroksida), tetapi tidak akan mengeringkan daerah sekitarnya," kata Engelman.
Dia merekomendasikan menggunakan perawatan spot sesuai kebutuhan, tetapi menjaga rutinitas kamu tetap konsisten dan memastikan untuk selalu membersihkan, merawat, dan melembabkan.
Jika kamu menggunakan perawatan spot berbasis benzoil peroksida, carilah yang memiliki konsentrasi 1%–2,5%. “Penelitian menunjukkan bahwa benzoil peroksida berkekuatan lebih tinggi menciptakan lebih banyak kekeringan dan iritasi dan tidak membantu mengurangi jerawat dengan efektivitas yang lebih besar,” kata Rabach.
#Elevate Women