Fimela.com, Jakarta Gaya hidup ramah lingkungan kini semakin disadari oleh masyarakat sebagai bagian dari pelestarian lingkungan. Dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat memulai gaya hidup ramah lingkungan dengan memilah sampah, mengganti produk-produk yang lebih alami, hingga mencari bahan makanan pengganti yang diolah secara bertanggung jawab.
WWF Indonesia terus menggalakkan gaya hidup ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan kampanye "Beli yang Baik" yang dikemas dalam bentuk game show bersama dengan sejumlah selebriti penggiat lingkungan.
Para selebriti, seperti Nugie, Rayi Putra dan Dila Hadju, Wulan Guritno, Jannah Soekasah-Joesoef dan Amanda Soekasah, serta komika Abdur Arsyad dan Rin Hermana memiliki caranya sendiri dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Penasaran bagaimana para selebriti ini menerapkan gaya hidup ramah lingkungan di rumah?
What's On Fimela
powered by
1. Tumbler dan kantung belanja
Tidak lagi menggunakan plastik maupun botol plastik sekali pakai, Nugie mencoba mengurangi sampah plastik dengan membawa tumbler dan kantung belanja sendiri. Baginya, perubahan untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan adalah dari diri sendiri dan menjadi contoh bagi orang lain. Secara konsisten, Nugie membangun kebiasaan ini di depan istri dan anak-anaknya.
2. Daur ulang sampah fashion
Sampah fashion dikatakan sebagai sampah yang paling berat di dunia. Perputaran dunia fashion yang begitu cepat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Untuk itu, Wulan Guritno, Janna Soekasah-Joesoef, dan Amanda Soekasah, yang juga merupakan pelaku industri fashion, membangun kesadaran akan dampak lingkungan yang lebih bertanggung jawab di industri fashion dengan memanfaatkan sisa kain sebagai bahan baku produksi. Sehingga dapat menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah industri.
3. Cari produk yang memiliki ekolabel
Industri kelapa sawit juga memberikan dampak lingkungan yang cukup signifikan. Untuk itu, sejumlah industri mengubah cara produksi kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan. Dengan memberikan label seperti RSPO dan ISPO yang menjadi tanda untuk produk minyak kelapa sawit yang diproduksi secara berkelanjutan. Tidak terbatas pada produk minyak goreng, produk seperti mi instan, yogurt, corned beef, es krim, pudding cepat saji juga mengandung minyak sawit dengan istilah yang berbeda-beda.
4. Memilah sampah
Rayi Putra dan Dila Hadju sudah membangun kebiasaan memilah sampah di rumah. Terbagi menjadi sampah organik, anorganik, residu, dan daur ulang. Hal inipula yang diajarkan Rayi dan Dila kepada anaknya untuk mengenalkan bagaimana cara memilah sampah. Pembiasaan dari kecil menjadi hal yang penting untuk mewujudkan gaya hidup ramah lingkungan.
Simak video berikut ini
#Elevate Women