Fimela.com, Jakarta Jumlah kasus harian positif COVID-19 di Tanah Air terus mengalami lonjakan hingga sempat beberapa kali mencetak rekor tertinggi. Bahkan, Kamis 16 Juli 2021 lalu tembus diangka 56.767 orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaratiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan lonjakan tersebut akibat adanya virus COVID-19 varian Delta.
Dikenal juga sebagai B.1.617.2, berdarkan WHO, varian Delta pertama kali teridentifikasi di India. Sejumlah data menemukan virus COVID-19 varian Delta lebih mudah menginfeksi orang tertentu.
Hal ini dikarenakan varian Delta memiliki mutasi pada lonjakan protein sehingga membuatnya mudah menginfeksi sel manusia. Data ini juga menemukan karakterstik orang rentan terkena virus COVID-19 varian Delta. Dikutip dari laman CNBC, berikut ini karakteristik yang ditemukan.
Karakteristik orang rentan terkena varian delta
Berdasarkan data terbaru dari Public Health England, melaporkan kelompok yang lebih rentan terkena varian delta adalah sebagai berikut:
- Orang yang berusia lebih muda
- Orang yang belum divaksin atau tidak divaksin
- Orang yang baru divaksin sebagian atau dosis belum lengkap
Selain itu, ditemukan pula orang tua yang berusia di atas 50 tahun paling berisiko meninggal dunia dari infeksi virus covid-19 varian Delta.
Kasus dominan di Inggris
Selain itu, data ini juga melaporkan varian Delta saat ini menjadi virus corona yang dominan di Inggris dengan jumlah kasus mencapai 95 persen.
Data ini diperoleh setelah menganalisis 92.029 kasus pada awal Februari hingga pertengahan Juni lalu. Sekitar 83 ribu kasus terjadi pada orang berusia di bawah 50 tahun. Mayoritas 53 ribu orang di antaranya ditemukan belum divaksinasi.
Sementara itu, hanya 976 kasus yang terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun. Namun, kematian tertinggi yakni 117 orang terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun.
“Anak-anak dan remaja juga menjadi perhatian. Sebuah studi baru-baru ini dari Inggris menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa di bawah 50 tahun 2,5 kali lebih mungkin terinfeksi Delta,” kata dokter spesialis anak dari Yale Medicine, Inci Yilidim, dikutip dari Yale Medicine.
#Elevate Women