Fimela.com, Jakarta Pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi. Beragam cara dilakukan untuk menekan penambahan kasus dalam tiga minggu terakhir ini. Melihat hal ini, PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE hari ini mengumumkan disepakatinya perjanjian dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin COVID-19 (BNT 162b2) sepanjang tahun 2021.
Melalui rilis yang diterima oleh tim Fimela.com, Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin COVID-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.
“Kami sangat bergembira dengan telah ditandatanganinya perjanjian ini dengan Pemerintah Indonesia, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mengatasi ancaman global ini. Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin COVID-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,” kata Stephen Leung, Country Manager PT Pfizer Indonesia.
Di tengah krisis kesehatan global ini, tujuan Pfizer dalam menghadirkan terobosan yang mengubah hidup pasien menjadi semakin relevan.
“Kami mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Indonesia atas dukungan dan kepercayaannya terhadap kemampuan kami dalam mengembangkan vaksin yang, kami yakini, dapat mengatasi ancaman pandemi global ini. Tujuan kami adalah menyediakan suplai vaksin COVID-19 yang dapat diterima dan efektif bagi banyak orang di seluruh dunia, secepat mungkin,” kata Sean Marett, Chief Business and Chief Commercial Officer BioNTech.
Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech, yang berbasis teknologi mRNA milik BioNTech, dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer. BioNTech merupakan pemegang izin edar di Uni Eropa, dan pemegang otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat di Amerika Serikat (bersama dengan Pfizer), Kanada, dan negara negara lain sebelum nantinya diajukan permohonan izin edar penuh.
Uji klinis BNT 162b2 Tahap 3
Uji klinis BNT 162b2 Tahap 3, yang dikembangkan berdasarkan teknologi mRNA milik BioNTech, dimulai pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta. Rincian mengenai keragaman peserta uji klinis dapat dilihat di sini dari sekitar 150 situs uji klinis di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan, Brazil dan Argentina. Peserta akan terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun setelah penyuntikan dosis kedua.
Pfizer
Pfizer menerapkan ilmu pengetahuan dan beragam sumber daya global guna menciptakan terapi bagi masyarakat yang dapat memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan. Kami berusaha keras untuk menetapkan standar pada kualitas, keamanan dan nilai dalam penemuan, pengembangan dan pembuatan produk layanan kesehatan, termasuk obat-obatan dan vaksin yang inovatif. Setiap harinya, mitra kerja Pfizer di seluruh dunia bekerja di berbagai negara maju dan berkembang untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan, perawatan dan penyembuhan yang mampu melawan berbagai penyakit yang paling ditakuti saat ini.
Berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan, pemerintah, dan komunitas lokal untuk mendukung dan memperluas akses layanan kesehatan yang terpercaya dan terjangkau di seluruh dunia.
Siaran pers ini berisi pernyataan yang berorientasi ke depan mengenai upaya Pfizer dalam melawan COVID 19, kolaborasi antara BioNTech dan Pfizer untuk mengembangkan kandidat vaksin COVID-19, program vaksin BNT162 mRNA, perjanjian dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menyediakan BNT162 dan perjanjian potensial lainnya, serta kandidat modRNA BNT162b2.
Termasuk penilaian kualitatif dari data yang tersedia, potensi manfaat, ekspektasi untuk uji klinis, antisipasi waktu pengajuan peraturan, persetujuan peraturan atau otorisasi, serta antisipasi produksi, distribusi dan suplai yang melibatkan risiko dan ketidapastian yang besar yang dapat menyebabkan hasil aktual yang berbeda dari yang diungkapkan atau tersirat dalam pernyataan dalam siaran pers.
Penjelasan lebih lanjut mengenai risiko dan ketidakpastian dapat ditemukan di Pfizer Annual Report pada Form 10-K untuk penutupan tahun 31 Desember 2019, dan dalam laporan selanjutnya dalam Form 10-Q, pada bagian yang berjudul “Risk Factors” dan “Forward-Looking Information and Factors That May Affect Future Results”, serta dalam laporan pada Form 8-K, yang seluruhnya tercatat di U.S. Securities and Exchange Commission dan tersedia di www.sec.gov dan www.pfizer.com.
BioNTech
Biopharmaceutical New Technologies (BioNTech) adalah perusahaan imunoterapi generasi baru yang menjadi pelopor terapi baru untuk kanker dan penyakit serius lainnya. BioNTech memanfaatkan beragam penemuan komputasi dan platform obat terapeutik guna pengembangan biofarmasi baru secara pesat.
Portofolio kandidat produk onkologi yang luas meliputi terapi berbasis mRNA yang bersifat individual dan langsung tersedia, chimeric antigen receptor sel-T yang inovatif, bi-specific checkpoint immuno-modulator, antibodi bertarget untuk kanker dan molekul kecil. Menggunakan keahlian mendalamnya di dalam pengembangan vaksin mRNA dan kemampuan produksi secara mandiri, BioNTech dan mitra-mitranya sedang mengembangkan beragam kandidat vaksin mRNA untuk berbagai penyakit menular, sekaligus beragam pengembangan lainnya dalam bidang onkologi. BioNTech telah menjalin hubungan yang luas dengan berbagai mitra farmasi global, termasuk Genmab, Sanofi, Bayer Animal Health, Genentech, anggota Roche Group, Regeneron, Genevant, Fosun Pharma, dan Pfizer. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.BioNTech.de.
Siaran pers ini berisi “pernyataan berorientasi ke depan” dari BioNTech berdasarkan Private Securities Litigation Reform Act tahun 1995. Pernyataan berorientasi ke depan ini bisa mencakup, tapi tidak terbatas pada, pernyataan yang berkaitan dengan: upaya BioNTech melawan COVID19; kolaborasi antara BioNTech dan Pfizer dalam sebuah vaksin COVID-19; ekspektasi kami terkait dengan potensi karakteristik BNT162b2 pada uji klinis Tahap 2/3 dan/atau penggunaan komersial berdasarkan data observasi sampai dengan saat ini
Dari kemampuan BNT162b2 untuk mencegah COVID-19 yang disebabkan oleh varian virus yang bermunculan; titik waktu yang diharapkan untuk memperoleh data hasil uji tambahan mengenai BNT162b2 dari uji klinis Tahap 2/3; sifat dari data klinis, yang bergantung pada telaah sejawat yang sedang berjalan, tinjauan peraturan dan interpretasi pasar; waktu untuk mengajukan data untuk, atau menerima, persetujuan izin edar atau otorisasi penggunaan dalam kondisi darurat; rencana pengiriman dan penyimpanan kami, termasuk perkiraan umur simpan produk di berbagai suhu; dan kemampuan BioNTech untuk menyediakan jumlah vaksin BNT162 untuk mendukung pengembangan klinis, dan, apabila disetujui, permintaan pasar, termasuk perkiraan produksi di tahun 2021.
Pernyataan berorientasi ke depan dalam siaran pers ini berdasarkan harapan dan keyakinan BioNTech pada saat ini tentang masa yang akan datang, dan melibatkan sejumlah risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan hasil aktual berbeda secara material dan merugikan apa yang dicantumkan atau tersirat dalam pernyataan berorientasi ke depan tersebut. Risiko dan ketidakpastian yang dimaksud mencakup, namun tidak terbatas pada; kemampuan kami untuk mencapai titik akhir uji klinis yang ditentukan sebelumnya; persaingan dalam menciptakan vaksin COVID-19; kemampuan untuk membuat hasil klinis atau lainnya yang sebanding, termasuk rasio efektivitas vaksin dan profil keamanan dan tolerabilitas yang diamati sampai saat ini, di sisa masa uji atau dalam populasi yang lebih luas dan beragam setelah komersialisasi; kemampuan untuk secara efektif meningkatkan kapabilitas produksi; dan potensi kesulitan lainnya.
Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai risiko dan ketidakpastian lainnya, bisa dilihat pada BioNTech Quarterly Report for the Three and Nine Months Ended September 30, 2020, yang terdapat dalam Current Report di Form 6-K yang diajukan pada U.S. Securities and Exchange Commission pada tanggal 10 November, 2020, yang tersedia di situs web www.sec.gov.