Fimela.com, Jakarta Persiapan pernikahan seringkali dipenuhi drama. Ada bahagia, tapi tak jarang juga ada air mata. Perjalanan menuju hari H pun kerap diwarnai perasaan campur aduk. Setiap persiapan menuju pernikahan pun selalu punya warna-warninya sendiri, seperti kisah Sahabat Fimela dalam Lomba Share Your Stories Bridezilla: Perjalanan untuk Mendapat Status Sah ini.
***
Oleh: Aroem Proboningrum
Dulu saat aku menikah, belum banyak mengetahui tentang wedding organizer atau tema pernikahan modern. Jadi, ulu tahunya pernikahan harus pake adat lengkap dan saklek. Apalagi dulu, semua pernikahan kami mengurusnya sendiri dengan tabungan kami berdua dengan berpedoman, "Cukup nggak cukup, harus cukup."
Dari beli mahar, cari vendor catering, venue, vendor MUA semuanya diurus sendiri. Sampai ada dua pengalaman yang kurang mengenakkan yang tidak bisa kami lupakan.
Pertama saat kami pesan undangan, setelah sudah jadi semuanya, ternyata pihak keluarga kurang suka dengan designnya. Ya, mau bagaimana lagi, pesan lagi yang baru, dengan dana terbuang sia-sia.
Pengalaman kedua yang kurang mengenakkan, karena kurangnya informasi yang benar, kami tertipu dengan toko perhiasan tempat kami memesan cincin pernikahan. Mereka bilang kalau cincin kami menggunakan berlian asli, namun nyatanya setelah kami cek di toko perhiasan yang lain, cincin nikah kami bukan terbuat dari berlian asli.
Tekanan semakin banyak, semakin stres don. Hari H sudah semakin dekat, sudah tidak ada waktu untuk pesan dan dana juga sudah menipis. Jadi kami hanya bisa menerima apa adanya, dan mencoba berpikir positif. Masih beruntung cincinnya emas asli meskipun tertipu pada berliannya. Hampir saja aku merasakan sindrom Bridezilla, kecemasan berlebih menjelang pernikahan. Tapi aku sangat bersyukur memiliki calon suami yang luar biasa sabar.
What's On Fimela
powered by
Menikmati dan Mensyukuri Setiap Prosesnya
Capek mengurus pernikahan itu wajar banget. Tapi, jangan sampai lelahnya kita, capeknya kita, malah bikin kita kebanyakan mengeluh dan lupa bersyukur.
Untuk kami yang sudah pacaran tiga tahun, momen menyiapkan pernikahan adalah momen yang sangat kami syukuri. Setiap hubungan pasti berbeda ya. Salah satunya ya seperti kami yang memang tidak pernah ribut soal persiapan, karena calon suamiku sangat sabar sekali menghadapiku yang bisa dibilang hampir gila.
Jika ditanya, apa kami tidak ada perasaan mengeluh? Pasti ada muncul sedikit mengeluh. Tapi setiap kali kami mulai mengeluh, kami selalu berpedoman, "Ini proses yang harus kami syukuri karena tidak semua pasangan bisa berakhir hingga pelaminan. Tidak semua orang juga menikah dengan pasangan yang saling sayang dan cinta."
Kami harus besyukur karena pernikahan kami didasari dengan sayang dan cinta yang tulus. Percayalah, sugesti positif untuk selalu bersyukur akan membuat semua kendala yang dihadapi saat persiapan pernikahan akan sedikit berkurang dan tidak berasa.
Jangan lupa untuk merasa bahagia juga, ya. Agar semua berjalan lancar. Dan alhamdullillah semuanya berjalan lancar sampai hari H. Meskipun ada dua kendala, acara akad dan resepsi kami berjalan sukses. Dan ada perasaan bangga pada diri kami. Alhamdullillah.
Dear Fimela semoga aku diberikan kesempatan untuk menjadi salah satu pemenangnya. Hadiah ini akan menjadi cerita tersendiri sebagai pengganti adegan tertipu toko perhiasan sebelum hari pernikahan. Dan akan menjadi hadiah wedding anniversary terbaik bagi kami.
Aamiin.
Stay safe and stay healthy untuk semuanya.
#ElevateWomen