Luangkan Waktu Istirahat di Tengah WFH Bisa Selamatkan Diri dari Masalah Kesehatan Mental

Vinsensia Dianawanti diperbarui 24 Agu 2021, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Masalah kesehatan mental tidak bisa dilepaskan dari situasi pandemi COVID-19 yang hingga kini masih melanda. Terlebih kebanyakan dari kita telah mencapai puncak tekanan emosional dan rasa putus asa yag berkembang pada saat ini akibat kebijakan WFH dari pemerintah.

Situasi pandemi COVID-19 memaksa kita tetap berada di rumah, ditambah WFH dan sekolah daring tampak tidak ada habisnya yang harus dialami anak-anak dan dewasa muda yang bekerja. Tidak mengherankan bahwa kasus masalah kesehatan mental dan kelelahan pandemi cenderung meningkat.

Gugus Tugas COVID-19 Indonesia melaporkan bahwa 80% masalah COVID-19 adalah psikologis, sedangkan sisanya adalah masalah kesehatan fisik. Sementara, survei yang dilakukan Ikatan Psikiater Indonesia menunjukkan bahwa 63% dari 1.552 responden mengalami kecemasan dan 66% mengalami depresi akibat pandemi.

Work From Home atau WFH mengaburkan batas antara pekerjaan, rumah dan keintiman yang membuat pasangan merasa stres dan cemas.

 

2 dari 4 halaman

Batasan waktu yang kabur

Ilustrasi Istirahat dan Tidur Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

“Sejak Work from Home, batasan ranah dan waktu untuk pekerjaan dan beristirahat beberapa orang menjadi lebih kabur. Seolah – olah, kita bisa “santai” namun senantiasa siaga juga untuk pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.” tutur Inez Kristanti, psikolog klinis.

Inez pun menjelaskan dengan mengambil waktu istirahat, kita bisa mendedikasikan waktu secara spesifik untuk mengisi kembali diri kita dengan apa yang membuat kita senang dan rileks. Menurutnya, salah satu yang penting dalma waktu istirahat adalah kualitasnya.

Waktu istirahat akan sangat berguna dalam pemulihan kesehatan secara keseluruhan. Memfokuskan kembali pada apa yang pentin dalam hidup dan mengembalikan keintiman serta cinta.

 

3 dari 4 halaman

Waktu istirahat yang disarankan

Disarankan untuk mengambil waktu istirahat setelah pukul enam dan tetap terhubung secara emosional dengan orang yang kita cintai. Jangan lupa untuk saling mengingatkan kepada pasangan dan anggota keluarga di rumah untuk mengambil waktu istirahat sejenak.

Hal ini memungkinkan tubuh, pikiran, dan jiwa kita mendapatkan penyegaran yang diperlukan untuk beraktivitas. Sebelum akhirnya kehilangan diri sendiri karena gangguan kesehatan mantal, baiknya juga mulai menjaga diri dan orang-orang yang kita cintai.

 

4 dari 4 halaman