Orang yang bahagia bekerja lebih keras daripada yang lain. Mereka tahu betapa mudahnya terjebak dalam rutinitas, jadi mereka terus menerus mengevaluasi suasana hati mereka sendiri dan membuat keputusan berdasarkan apa yang akan membuat mereka bahagia. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia juga meluangkan waktu untuk membantu orang lain. Namun, mereka tidak memaksakan diri untuk melakukannya, selama itu memberi pengaruh positif pada suasana hati mereka. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia tahu bahwa kebahagiaan dan substansi berjalan beriringan, mereka fokus pada interaksi yang bermakna. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia menjadikan tidur sebagai prioritas, karena mereka tahu betapa buruknya perasaan mereka saat kurang tidur. Foto: unsplash.com.
Daripada mengeluh, orang yang bahagia merenungkan semua hal yang terjadi dan mensyukurinya. Mereka akan menemukan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi, mengatasinya, dan melanjutkan hidup. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang juga bahagia, bisa membangun kepercayaan diri, merangsang kreativitas, dan sangat menyenangkan. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia memiliki jadwal olahraga yang teratur, karena tubuh yang bergerak akan melepaskan neurotransmitter yang membuat otak tenang dan mengendalikan impuls. Foto: unsplash.com.
Orang yang bahagia tahu caranya menikmati hal-hal sederhana dalam hidup, seperti rasa makanan, percakapan luar biasa, atau sekedar jalan-jalan sebentar di sore hari. Foto: unsplash.com.