Vaksin COVID-19 Sinovac Dikatakan Kurang Efektif Hadapi Varian Gamma

Annissa Wulan diperbarui 09 Jul 2021, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebuah studi kecil yang dilakukan Universitas Campinas Brasil baru saja mendapati fakta bahwa vaksin COVID-19 Sinovac asal China, ternyata kruang efektif menghadapi varian virus Corona Gamma. Varian Gamma pertama kali terdeteksi di Brasil, negara yang justru mengandalkan vaksin Sinovac sebagai senjata utama mereka.

Para peneliti menjelaskan bahwa antibodi yang dihasilkan vaksin COVID-19 Sinovac bekerja kurang baik dalam menghadapi varian Gamma, dibandingkan varian virus Corona sebelumnya. Bahkan, varian Gamma dikatakan dapat menghindari tanggapan sistem kekebalan dalam tubuh seseorang yang sudah tervaksinasi sekalipun dan menginfeksi ulang orang yang sebelumnya pernah terpapar.

Dari studi yang dilakukan, varian Gamma bisa lolos dari tanggapan antibodi pada tubuh para peserta yang telah divaksin, bahkan di daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi. Studi ini dilakukan dengan memasukkan varian Gamma dan jenis virus Corona sebelumnya ke antibodi dalam plasma darah dari 53 orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dan 21 orang yang sebelumnya pernah terinfeksi.

2 dari 3 halaman

Vaksin COVID-19 Sinovac ditemukan kurang efektif dalam menghadapi varian Gamma

Sebuah studi di Brasil baru saja menemukan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac kurang efektif dalam menghadapi varian virus Corona Gamma.

Dari kelompok 53 orang yang sudah divaksin, 18 orang di antaranya baru mendapatkan dosis pertama, 20 orang sudah mendapatkan dosis penuh, sedangkan 15 orang lainnya telah divaksin dalam uji klinis Sinovac pada bulan Agustus 2020 lalu. WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac pada bulan Juni 2021 lalu dengan kemanjuran 51% terhadap COVID-19 bergejala dan 100% mencegah rawat inap.

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#Elevate Women