Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan. Rasanya, hampir seluruh industri terkena imbas dari virus yang merebak di seluruh dunia, terutama industri pariwisata. Terbukti, banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar. Baik perusahaan besar ataupun kecil, efek rata yang dirasa tak bisa terlewatkan. Tim Fimela berkesempatan untuk mengobrol dengan John Spence, Chairman dan CEO dari Karma Group. ia menceritakan banyak hal mengenai Karma group, mulai dari bagaimana Karma bisa berkompetisi di tengah persaingan yang ketat, bagaimana Karma Group terus membangun bisnis, melakukan diferensiasi bisnis, tren travel, hingga membahas pentingnya komunitas dalam bisnis yang dijalankan Karma Group.
Karma Group merupakan salah satu global luxury brand yang fokus pada bisnis gaya hidup mulai dari hotel, resort, beach club, musik, dan lain sebagainya. Dalam membangun bisnis hospitality, pengusaha asal Inggris ini sangat mengedepankan hubungan jangka panjang dengan konsumennya dan lingkungan, sehingga Karma Group memberlakukan sistem membership yang bisa memberikan pengalaman eksklusif bagi para penggemar setianya.
John Spence mengaku jika sistem membership ini bisa membuat bisnisnya kian berkembang. Terlihat dari jumlah anggota yang semakin bertambah. Bahkan, ada juga yang sudah menjadi anggota hingga puluhan tahun lamanya. Karma Group membangun bisnis secara detail. Ia ingin menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi siapapun yang datang. Hal ini dibuktikan dengan ‘kejutan’ yang diberikan di setiap lokasi Karma.
Setiap lokasi memiliki ciri khas tersendiri
Misalkan, Karma Bali memiliki interior dan nuansa yang berbeda dari Karma Gili atau Karma lainnya. Dengan cara ini, tentu setiap orang ingin merasakan pengalaman baru di setiap tujuan Karma berikutnya namun tetap dengan benang merah kemewahan pengalaman traveling sebagai dasar acuan sehingga semua orang akan merasakan pengalaman bintang lima yang menjanjikan. Mengamati kebutuhan pelanggan, John Spence memahami bahwa wisatawan usia muda dan dewasa memiliki kebutuhan yang berbeda.
Inilah yang membuat John Spence menghadirkan beragam kebutuhan dalam bisnisnya. Mulai dari Karma Beach yang dilengkali hiburan musik dan DJ, daftar koktail dan bar anggur yang luar biasa, beragam menu yang dimasak oleh koki, spa, terapi alternatif yang eksotis, gym, hingga klub bermain anak. Di balik kesuksesan dari John Spence, ia adalah sosok revolusioner dengan segala pemikiran dan pengalaman yang ia miliki. Pengalamannya dimulai sejak ia masih menjadi seorang manager musik di London.
Kala itu, ia merasa kecintaannya terhadap travel yang begitu nyata. Ia sangat menikmati setiap perjalanan yang dilakukan bersama band-nya. Tak lama kemudian ia merubah kariernya ke bidang hospitality dan sejak saat itu ia terus berkembang merealisasikan semua ide yang ada di kepalanya. Hal terpenting dalam membangun bisnis adalah berusaha untuk menghargai komunitas lokal. Ia memberdayakan komunitas lokal untuk ikut berpartisipasi dalam membangun bisnis. Dengan cara ini maka John Spence yakin jika tak hanya bisnisnya yang akan maju, namun sekitarnya pun akan berkembang.
Menghadapi tantangan di tengah pandemi
Menghadapi masa pandemi, Karma Group juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Namun John Spence justru mensiasati masa kritis ini untuk melakukan perbaikan pada outlet yang dimilikinya. Ia melakukan ragam pengembangan bisnis, seperti yang dilakukan baru-baru ini dengan membuka Karma Salak yang berada di kaki gunung salak, Puncak. Bahkan John Spence juga sedang mempersiapkan untuk membangun properti lainnya tak hanya di Indonesia saja, namun di beberapa negara lainnya.
Bahkan salah satu tindakan positif lainnya yang dilakukan oleh John Spence adalah mentaati komitmennya untuk tidak merumahkan pegawainya. Bersama-sama ia melakukan adaptasi dan pengembangan untuk mempertahankan bisnisnya guna kesejahteraan bersama. Terbukti, di masa kritis seperti saat ini, Karma Group tetap bertahan dan semakin berkembang. Dengan kehadiran teknologi, John Spence memanfaatkannya dengan baik, ia membuka jalur komunikasi digital untuk tetap dekat dengan para pelanggan dan anggota club. Dengan cara ini, maka hubungan erat akan semakin terbentuk.
Meramalkan tren berplesir di masa mendatang, John Spence mengaku jika industri ini akan kembali bangkit, apalagi disertai dengan rasa rindu akan waktu memanjakan diri dan berlibur. Dengan fasiilitas lengkap yang dihadirkan Karma Group, mulai dari resort, beach club, spa, restoran, dan lain sebagainya, tentu ia yakin semua akan kembali ke masa seperti sedia kala. Bahkan bersama Karma Group, John Spence sudah mempersiapkan banyak rencana yang akan segera diwujudkan.
Memiliki tanggung jawab sosial
Kesuksesan John Spence membuat dirinya merasa wajib terlibat dalam memenuhi tanggung jawab sosial, melalui Karma Community Care maka ia menyalurkan berbagai bantuan untuk sesama. "Sebagai perusahaan, kita semua memiliki tanggung jawab moral, etika, spiritual untuk memberi kembali kepada masyarakat. Jika kita cukup beruntung untuk berhasil, kita harus memberi kembali, kita harus membantu orang yang kurang berhasil," Ungkapnya.
"Kami telah berhasil di belahan dunia. Kami telah sukses di India, di Indonesia, Thailand, dan Australia. Maka saya bersemangat melakukan amal dan inisiatif yang secara sosial di negara-negara tersebut," tandasnya. Bahkan baru-baru ini, Karma Group juga mendonasikan tabung oksigen ke India yang sedang mengalami badai Covid-19.
#Elevate Women