Fimela.com, Jakarta Air putih merupakan zat cair yang diperlukan oleh tubuh untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ternyata air putih ini tidaklah cocok untuk dikonsumsi oleh bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan.
Mungkin banyak orangtua yang bertanya-tanya mengapa air putih ini tidak boleh dikonsumsi oleh bayi. Padahal logikanya, ketika cuaca sedang panas, tubuh kita akan dehidrasi dan membutuhkan cairan untuk mengurangi dehidrasi itu. Namun, kenapa bayi tidak boleh mengonsumsi air putih?
Dilansir dari healthline, bayi yang belum genap berusia 6 bulan menerima nutrisi sekaligus hidrasi dari ASI dan susu formula. Hal ini dikarenakan tubuh bayi belum cocok untuk mengonsumsi air putih dan ginjalnya masih dalam tahap perkembangan.
Mengapa demikian? Berikut 3 alasan utama yang perlu kamu ketahui. Simak penjelasan berikut.
What's On Fimela
powered by
Gangguan Nutrisi
Perut bayi dengan usia di bawah 6 bulan ukurannya masih sangat kecil. Saat lahir, perut bayi hanya cukup menampung sekitar 1 hingga 2 sendok teh cairan. Itulah sebabnya mengapa ASI dan susu setiap jam dalam periode waktu seharian penuh.
ASI dan susu formula ini kaya nutrisi dan cukup untuk memenuhi nutrisi bagi bayi di bawah 6 bulan. Jika organ tubuh bayi kecil itu sudah terkontaminasi air putih sebelum waktunya, maka mereka akan berisiko kehilangan nutrisi yang telah mereka dapatkan dari ASI dan susu formula.
Masuk akal jika memberikan bayi air putih akan berisiko menghilangkan nutrisi yang telah didapatkan oleh bayi, karena cairan tersebut dinilai sangat tidak berguna untuk bayi yang sudah terpenuhi vitamin, mineral, lemak, dan kalori dari susu formula dan ASI.
Keracunan Air
Mungkin banyak dari kita yang akan bertanya-tanya terkait istilah ini, karena hal ini cukup asing di telinga kita. Namun, hal ini benar terjadi. Air bisa menjadi racun bagi siapa saja jika diminum dalam jumlah yang sangat banyak. Orang dewasa dengan ginjal yang sehat, jika harus minum beberapa liter dalam waktu yang singkat, pasti akan mengalami keracunan air karena terlalu banyak volume air yang dikonsumsi.
Jika pada orang dewasa bisa terjadi demikian, maka lebih besar resikonya pada bayi yang ginjalnya masih dalam tahap perkembangan. Dalam hal ini, air akan mengencerkan cairan dalam aliran darah bayi, dan menurunkan konsentrasi elektrolit penting, dikutip dari healthline parenthood.
Ginjal bayi tidak dapat menangani air sebanyak ginjal orang dewasa, terutama ukuran ginjal bayi yang belum seukuran orang dewasa, akan membuat mereka tidak dapat memproses banyak air sekaligus.
Muncul Penyakit Kronis
Jika dilihat dari kedua alasan sebelumnya, dilansir dari healthline parenthood, jika memberi bayi air putih di bawah usia 6 bulan dengan volume yang sangat banyak akan sangat berbahaya dan dapat berujung pada risiko terjadinya hiponatremia yang menyebabkan pembengkakan otak, serta kematian.
Hal ini dikarenakan, otak bayi masih dalam tahap perkembangan sehingga pembengkakan akan lebih mudah terjadi pada bayi yang sangat kecil ini.
Maka dari itu, orangtua harus perlu bijak dalam memberikan asupan bagi bayi, sehingga tidak berisiko buruk, dan bayi bisa tumbuh dengan maksimal sesuai dengan nutrisi yang diperolehnya dari asi yang merupakan sumber nutrisi utamanya.
Penulis: Chrisstella Efivania