Fimela.com, Jakarta Selain menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, hingga jaga jarak, di masa pandemi covid-19 meningkatkan imunitas juga sangat penting dilakukan.
Infeksi sindrom pernapasan akut Covid-19 sangat berdampak pada sistem kekebalan tubuh melalui berbagai respons inflamasi dan badai sitokin.
Diet seimbang yang mencakup vitamin A, B, C, D, E, dan K, dan zat gizi mikro seperti natrium, seng, kalium, klorida, kalsium, dan fosfor dapat membantu menjaga dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi infeksi. Kekurangan vitamin dan mineral dalam plasma menyebabkan kinerja sistem kekebalan di bawah standar, yang mengarah ke keadaan kekebalan yang buruk.
Melansir medical.net, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Inflammopharmacology meninjau data terbaru bahwa suplementasi nutrisi dapat membantu mengurangi viral load dan tingkat rawat inap pada pasien COVID-19. Vitamin memiliki sifat antioksidan dan efek imunomodulator, dengan beberapa di antaranya mengatur ekspresi gen dalam sel imun dan membantu pematangan dan diferensiasi sel imun.
Untuk itu berikut ini beberapa vitamin yang bisa dikonsumsi pasien Covid-19, namun perlu diingatkan sebaiknya konsumsi vitamin sesuai anjuran dokter karena kondisi tubuh seseorang berbeda-beda.
1. Vitamin A
Vitamin ini retinil-ester juga dikenal sebagai asam retinoat dan mengontrol berbagai gen yang terlibat dalam respon imun bawaan dan adaptif. Beberapa penelitian telah menunjukkan sifat protektif retinoid alami dan sintetis pada beberapa virus, termasuk virus hepatitis B, norovirus, influenza, dan cytomegalovirus.
What's On Fimela
powered by
2. Vitamin kategori B
\Vitamin di bawah kategori B kompleks sangat penting untuk fungsi fisiologis normal tubuh karena membantu tubuh menggunakan nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
Sementara B1 tiamin adalah ko-enzim yang penting untuk fungsi sistem saraf dan kekebalan tubuh dan memiliki efek anti-inflamasi, kekurangannya mempengaruhi sistem kekebalan yang menyebabkan peningkatan peradangan dan stres oksidatif. Tingkat tiamin yang cukup membantu membangun kekebalan terhadap SARS-CoV-2 karena menghilangkan virus SARS-CoV-2 dengan memicu kekebalan humoral dan seluler.
Vitamin B2 (riboflavin) adalah senyawa neuroaktif dengan kesan imunomodulator dan dapat mengurangi patogen dalam darah pasien COVID-19 sehingga mengurangi risiko transfusi-transmisi pada COVID-19.
Vitamin B3 [niasin (asam nikotinat, asam pantotenat)] memiliki efek anti-inflamasi, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin B3 dapat membantu mengurangi peradangan pada pasien dengan COVID-19 dan bahkan dapat digunakan sebagai terapi tambahan.
Vitamin B6 (piridoksin) mempengaruhi imunitas bawaan/adaptif dan proliferasi sel imun. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa suplemen piridoksin meredakan gejala COVID-19 dengan mengurangi sitokin pro-inflamasi, meningkatkan respons imun, dan mencegah hiperkoagulabilitas.
Vitamin B9 (asam folat, folat) sangat penting untuk sintesis DNA dan protein dan memainkan peran penting dalam respon imun adaptif. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, asam folat menghambat enzim furin dan memblokir pengikatan protein lonjakan SARS-CoV-2, yang membuatnya membantu dalam mengendalikan penyakit pernapasan pada COVID-19.
Vitamin B12 (cobalamin/cyanocobalamin) dapat mengatur pembentukan kemokin/sitokin dan memediasi komunikasi di antara sel-sel kekebalan dalam jalur patofisiologis dan dengan demikian melindungi terhadap berbagai infeksi bakteri dan virus, termasuk COVID-19.
3. Vitamin C
Vitamin C dikenal untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi bakteri dan virus. Pemberian vitamin C intravena secara signifikan mengurangi sepsis dan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Bukti langsung dan tidak langsung mengungkapkan peran vitamin C dalam merawat pasien COVID-19.
4. Vitamin D
Vitamin ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Literatur menunjukkan bahwa vitamin D telah diteliti untuk digunakan dalam mengobati infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Telah dilaporkan bahwa itu memodulasi ekspresi ACE2 di jaringan paru-paru, faktor patogen dalam COVID-19.
5. Vitamin E
Antioksidan kuat dan memainkan peran penting dalam pengaturan fungsi sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan asupan vitamin E membantu menjaga kekebalan pada individu lanjut usia.
6. Vitamin K
Vitamin yang larut dalam lemak yang secara alami ada dalam beberapa makanan dan merupakan koenzim yang terlibat dalam hemostasis. Vitamin K1 terlibat dalam aktivasi faktor koagulasi hati dan dengan demikian membantu melawan komplikasi trombotik pada pasien COVID-19.
Harga obat Covid-19
Selain vitamin, obat-obatan dapat dikonsumsi ketika Covid. Namun, lagi-lagi sebaiknya atas rekomendasi dokter. Menteri Kesehatan telah menandatangani Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01/07/MENKES/4826/2021 tentang harga eceran tertinggi obat dalam masa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).
Favipiravir 200 mg tablet Rp 22.500-
Remdesivir 100 mg injeksi Rp 510.000-
Oseltamivir 75 mg kapsul Rp 26.500-
Intravenous immunoglobulin 5 persen 50 ml infus Rp 3.262.300-
Intravenous immunoglobulin 10 persen 25 ml infus Rp 3.965.000-
Intravenous immunoglobulin 10 persen 50 ml infus Rp 6.174.900-
Ivermectin 12 mg tablet Rp 7.500-
Tocilizumab 400 mg/20 ml infus Rp 5.710.600-
Tocilizumab 80 mg/4 ml infus Rp 1.162.200-
Azithromycin 500 mg tablet Rp 1.700-
Azithromycin 500 mg infus Rp 95.400
#elevate women