5 Alasan Mengapa Cinta Saja Tak Cukup untuk Menjalani Hubungan

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 02 Jul 2021, 17:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita semua mengidealkan cinta, pikiran tentangnya, gagasannya, gambarannya  dan semuanya. Ini telah menjadi bagian besar dari budaya dan gaya hidup kita. Kita pernah berjuang dan melewati rasa sakit karena harapan yang tinggi dan seberapa banyak yang telah kita perkirakan secara berlebihan. Dan akhirnya, hubungan kitalah yang membayar semuanya. Semua ini, karena kita telah diajari bahwa cinta adalah semua yang kita butuhkan dan dalam prosesnya, kita memilih untuk mengabaikan nilai-nilai dasar manusia seperti komitmen, rasa hormat, penerimaan, dan semua faktor lain dari orang-orang yang kita cintai dan sayangi. Karena cinta, banyak orang menganggap cinta adalah segalanya. Cinta saja tidak cukup dan sudah saatnya kita menerimanya. Cinta saja tidak cukup, dan inilah alasannya.

Kamu Mengorbankan Diri Sendiri

Benar, cinta memang termasuk berkompromi dengan orang lain dan juga mampu merawat seseorang selain dirimu sendiri. Tetapi seharusnya tidak pernah ada titik ketika seseorang akhirnya mengorbankan martabat, ambisi, dan harga diri mereka untuk yang lain. Hubungan yang baik membantu membangun identitas untuk membantu menjadikan dirimu orang yang lebih baik, dengan menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Sebaliknya, hubungan akhirnya menjadi kasar, dengan pasangan menargetkan titik lemah yang lain.

Mengabaikan Logika

Memang mungkin untuk jatuh cinta dengan seseorang yang tidak memperlakukanmu dengan baik. Dirimu melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan persetujuan mereka dan menunggu mereka memperlakukanmu dengan benar. Tetapi kebenaran yang disayangkan adalah bahwa kadang-kadang, dirimu seharusnya tidak hanya jatuh cinta dari hati tetapi juga pikiran. Dirimu harus kompatibel satu sama lain. Dan jika tidak kompatibel dari awal, tidak ada yang akan berubah nanti.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Mengabaikan Tanda

Ilustrasi/copyrightshutterstock/stockphoto mania

Orang itu tidak berubah dalam semalam, ada sebuah pola. Kamu perlu mengawasi dengan cermat bagaimana mereka memperlakukan orang-orang terdekat dan tersayang. Apakah mereka menghormati orang tua dan teman-teman mereka? Jika mereka melakukannya, kemungkinan besar mereka juga melakukannya kepadamu. Dan cinta tidak akan menyelesaikannya.

Mengabaikan Masalah

Dirimu mungkin jatuh cinta satu sama lain, tetapi pertengkaran masih berlanjut. Secara logika, bukan begitu cara kerjanya. Ini mengarah pada situasi kesehatan mental yang penuh tekanan yang hanya menambah trauma hubungan.

Tidak Merasa Bahagia

Salah satu masalah terbesar yang cenderung diabaikan, adalah dirimu tidak bahagia. Pikiranmu telah ditipu untuk percaya bahwa kamu merasa bahagia, jika bersama orang yang dirimu cintai. Tapi kenyataan pahitnya adalah kamu bisa mencintai seseorang yang tidak membuatmu bahagia. Cinta tidak sama dengan kebahagiaan. Tapi bagian terbaiknya? Dirimu tidak membutuhkan siapa pun untuk membuatmu bahagia.

Cinta itu perlu, tetapi jika kita tidak hati-hati, itu mungkin mengubah kita menjadi seseorang yang tidak kita kenali. Cinta tidak menaklukkan semua, ini adalah pengalaman luar biasa yang bisa berakhir menjadi tidak sehat.

Tetapi kita tidak boleh membiarkannya mendefinisikan orang-orang kita. Karena begitu kita membiarkannya melakukan itu, pada akhirnya kita akan kehilangan diri kita sendiri.

3 dari 3 halaman

Cek Video di Bawah Ini

#ElevateWomen