Fimela.com, Jakarta Siapa yang tidak berharap sang buah hati bisa menjadi orang sukses kelak. Namun apalah artinya sukses jika tidak memiliki sikap dan perilaku yang baik? Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter sedari kecil yang dimulai dari keluarga. Sebab orangtua mutlak menjadi role model bagi anak untuk dicontoh.
Hal itu dibenarkan oleh Founder dan Komisaris Utama Paragon Nurhayati Subakat. Ia memperkuat tentang pentingnya keluarga dalam membentuk karakter kuat anak untuk bekal di masa depan.
“Sejak kecil, orangtua sudah menanamkan nilai-nilai kepada saya dan saudara-saudara dengan IMTAQ dan IPTEK. Sehingga nantinya baik saya menjadi seorang pebisnis, maupun seperti saudara-saudara di profesi lain, memiliki karakter yang baik. Yang jika dirumuskan ada 5 nilai, yaitu Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan hati, Ketangguhan dan Inovasi”, tutur Nurhayati dalam program Ngobrol Publik (NGOPI) dengan tema "Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Bangsa" yang digagas Semua Murid Semua Guru.
Menurut ibu tiga anak itu, pembentukan karakter bisa dimulai dari mengetahui nilai yang menurut kita baik dan menjadikan sebagai kebiasaan lalu tercermin sebagai budaya dalam keluarga.
"Barulah itu bisa menjadi karakter, jadi pembentukannya tidak bisa dikerjakan secara instan. Belum lagi pengaruh dari luar yang akan mempengaruhi karakter anak kita," lanjutnya.
Orangtua sebagai guru pertama
Orangtua memiliki peran utama sebagai guru pertama bagi anaknya. Dan di masa pandemi, orangtua benar-benar diuji sebab semua aktivitas belajar mengjar dilakukan secara daring.
"Dalam masa pandemi Covid-19, perlu mengupayakan agar orangtua memahami khittahnya sebagai guru pertama dan utama dalam penguatan karakter bagi anak-anaknya," ujar Kepala Pusat Penguatan Karakter Ir. Hendarman, M. Sc., Ph.D.
Apalagi Indonesia tengah menghadapi tantangan abad ke-21 yang ditandai dengan berbagai kecenderungan global. Setidaknya, menurut dia terdapat tiga kecenderungan penting yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
“Berlangsungnya revolusi industri keempat yang ditandai dengan fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam era revolusi digital, adanya perubahan peradaban masyarakat yang ditandai dengan berubahnya sendi-sendi kehidupan dan semakin tegasnya fenomena Abad Kreatif yang menempatkan informasi, pengetahuan, kreativitas, inovasi dan jejaring sebagai sumber daya strategis bagi individu, masyarakat, korporasi, dan negara”, jelas Hendarman.
Karakter-karakter positif yang bisa dijadikan bekal bertahan, bertumbuh dan berkembang apalagi saat menghadapi situasi pandemi juga ditambahkan oleh Chief of KumparanMOM Prameshwari Sugiri.
"Karakter tersebut antara lain fleksibilitas, yang mengacu pada kapasitas untuk beradaptasi dan bangkit pada kesempatan; optimisme dan tak kalah penting empati agar tertanam karakter luhur bangsa ini," tutupnya.
Simak Video Berikut
#Elevate Women