5 Cara Menstimulasi Penglihatan Bayi

Fimela Reporter diperbarui 01 Okt 2024, 13:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Bayi belajar melihat selama periode waktu tertentu, sama halnya seperti mereka belajar berjalan dan berbicara. Pada awalnya, bayi hanya dapat melihat sejauh 8 hingga 12 inci, dan penglihatannya kabur. 

Menurut dr. Ray Tsai, seorang kepala petugas medis dari Children’s Health Pediatric Group Dallas, dikutip dari Parents.com, bayi hanya bisa melihat sebagian besar bentuk dan bayangan dan bayi hanya bisa mengidentifikasi apakah sesuatu itu besar, kecil, terang, ataupun gelap. 

Masalah mata dan penglihatan pada bayi dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan. Orangtua memiliki peran penting dalam membantu memastikan mata dan penglihatan anak mereka dapat berkembang dengan baik. 

Maka dari itu, kemampuan untuk memfokuskan mata bayi dan menggerakkannya secara akurat adalah sesuatu yang perlu dipelajari. Bayi juga perlu belajar bagaimana mengirimkan informasi visual yang dikirim mata ke otak untuk memahami dunia di sekitarnya dan berinteraksi dengan apa yang dilihatnya dengan tepat.

Berikut adalah 5 cara sederhana untuk merangsang penglihatan bayi. Yuk, simak penjelasannya!

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

1. Membuat ekspresi lucu

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Dilansir dari Bounty, bayi yang baru lahir hanya dapat fokus dari jarak sekitar 20-30 cm yang merupakan jarak bagi mereka untuk melihat wajah siapapun yang menggendongnya. 

Maka dari itu, terkadang kita sering melihat seorang ibu yang menunjukkan ekspresi dengan menarik wajahnya agar terlihat lucu di depan bayinya. Selain itu, bermain peek-a-boo (ciluk ba) juga akan membantu koordinasi tangan dan matanya. 

Kamu mungkin merasa bodoh melakukannya, tapi ini adalah stimulasi visual yang bagus untuk bayimu.

2. Fokus pada mata

Melakukan eye-contact dengan bayi akan sangat penting untuk perkembangan visual mereka. Bayi adalah peniru yang hebat, bahkan mungkin seorang bayi akan meniru ekspresi wajah kamu ketika melakukan kontak mata dan bernyanyi serta berbicara dengan mereka. 

Hal ini juga baik untuk merangsang fungsi kognitif serta menemukan selera humor unik dari bayimu.

3 dari 4 halaman

3. Memperkenalkan warna

ilustrasi bayi lucu/Photo by Hồng Xuân Viên from Pexels

Pada usia sekitar 1 bulan, bayi dapat melihat warna tetapi tidak dapat membedakan warna yang berbeda. Rangsang penglihatan bayi dengan beberapa mainan dan buku bergambar dengan nuansa hitam putih (monokrom) yang kontrasnya tinggi. 

Gambar hitam-putih tebal akan merangsang perkembangan saraf optik pada bayi, dikutip dari Tiny Love. Dalam hal ini, bayi juga akan berkembang secara kognitif tanpa harus terlalu merangsangnya karena otot mata dan otak akan berkoordinasi dan berfungsi dengan baik.

Lalu, setelah usianya menginjak 2 bulan, penglihatan bayi sudah cukup berkembang untuk membedakan antara warna-warna cerah. Sehingga, pada masa ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan mainan dan buku berwarna cerah. 

Dalam hal ini, bayi akan lebih terangsang oleh warna-warna primer seperti merah, kuning, dan biru. Selain itu, mereka juga akan senang melihat berbagai bentuk dan pola.

4 dari 4 halaman

4. Memberikan kesempatan untuk menyentuh dan memegang

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Oksana Kuzmina

Dilansir dari Parents.com, kamu bisa memberi bayi kamu kesempatan untuk menikmati berbagai pemandangan, seperti di taman, kebun binatang, atau jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah. 

Ketika sesuatu menarik perhatiannya, beri dia waktu untuk memeriksanya secara menyeluruh dan biarkan dirinya menyentuh dan memegang benda yang menurutnya menarik. Namun perlu diingat, pastikan benda itu tidak berbahaya, ya.

5. Bermain dengan cermin

Letakkan cermin di samping ranjang bayi, atau dudukkan bayi di pangkuan anda menghadap cemin, dan tunjukkan padanya bagian-bagian berbeda dari wajahnya (hidung, mata, mulut, telinga, dan lainnya).

Melihat bayangannya sendiri akan membantu bayi belajar cara fokus, melacak gambar dan menemukan ekspresi wajahnya sendiri. Bermain cermin juga mendorong perkembangan sosial dan emosional. 

Perlu diingat bagi orangtua, untuk mendapatkan hasil jangka panjang, sangat penting untuk konsisten dalam melakukan hal ini. Ini tidak hanya akan berdampak positif pada peningkatan memori mereka, tapi juga keterampilan pada anak. Selamat mencoba!

#Elevate Women