Berapa Lama Virus Covid-19 Bisa Bertahan di Pakaian? Ini Penjelasannya Menurut Ahli

Hilda Irach diperbarui 06 Jul 2021, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini tentu membuat banyak orang khawatir. Salah satunya, kecemasan akan virus corona yang menempel pada pakaian. Seperti yang diketahui, studi menunjukkaan bahwa partikel virus sekecil apapun itu dapat mengabung di udara selama setengah jam. Lalu berapa lama virus Covid-19 dapat menempel di pakaian?

Melansir dari Hackensack Meridian Health, penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 tidak bertahan lama pada pakaian, dibandingkan dengan permukaan yang keras, dan memaparkan virus pada panas dapat memperpendek umurnya.

Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa pada suhu kamar, Covid-19 dapat dideteksi pada kain hingga dua hari, dibandingkan dengan tujuh hari untuk plastik dan logam. Namun, ketika terkena panas tinggi, virus menjadi tidak aktif dalam waktu lima menit.

2 dari 4 halaman

Kemampuan bertahan virus berbeda setiap jenis kain

Studi temukan virus Covid-19 dapat bertahan di pakaian. Simak penjelasannya berikut ini. (Foto:Unsplash.com/Annie Spratt).

Sementara itu, penelitian yang baru diterbitkan oleh ilmuwan dari De Montfort University (DMU) menemukan, bahwa rupanya virus memiliki kemampuan bertahan yang berbeda pada setiap jenis kain.

Penelitian yang dipimpin  ahli mikrobiologi  Dr Katie Laird , ahli virologi  Dr Maitreyi Shivkumar  dan peneliti postdoctoral Dr Lucy Owen, menambahkan tetesan model coronavirus yang disebut HCoV-OC43 (yang memiliki struktur dan pola kelangsungan hidup yang sangat mirip dengan SARS-CoV-2), ke poliester, policotton, dan katun 100%.

Hasilnya menunjukkan, baha polyester memiliki risiko penularan tertinggi, dengan virus corona yang masih menempel setelah tiga hari dan masih berpotensi menular.

Sedangkan, pada permukaan kapas 100%, virus bertahan hanya selama 24 jam, pada policotton, virus hanya bertahan selama enam jam.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tiga dari tekstil yang paling umum digunakan dalam perawatan kesehatan menimbulkan risiko penularan virus. Jika perawat dan petugas kesehatan membawa pulang seragam mereka, mereka bisa meninggalkan jejak virus di permukaan lain,” kata Laird.

3 dari 4 halaman

Cara mencuci pakaian efektif di masa pandemi Covid-19

Studi temukan virus Covid-19 dapat bertahan di pakaian. Simak penjelasannya berikut ini. (Foto:Unsplash.com/Engin Akyurt).

Maka dari itu, Laird menyarankan tenaga kesehatan untuk mencuci seragam mereka di rumah sakit atau di binatu industri, sehingga virus tak dibawa pulang kerumah. Tapi, bagi kamu yang tak bekerja di fasilitas kesehatan, Laird merekomendasikan cara mencuci pakaian yang efektif di masa Covid-19. Lebih lanjut, berikut selengkapnya:

  1. Masukan pakaian dan masker yang telah digunakan ke dalam mesin cuci
  2. Jangan kibaskan pakaian kotor agar tidak melepaskan virus ke udara
  3. Cuci pakaian kamu dengan air hangat sesuai pengaturan mesin cuci
  4. Jika kamu memiliki pengering, letakkan pakaian kamu di sana, daripada menjemurnya dengan pakaian lain
4 dari 4 halaman

Cara mencuci pakaian ketika seseorang di rumah kamu memiliki Covid-19

Studi temukan virus Covid-19 dapat bertahan di pakaian. Simak penjelasannya berikut ini. (Foto:Unsplash.com/Bruno Nascimento).
  1. Simpan cucian mereka di keranjang terpisah, daripada menggabungkannya dengan pakaian anggota keluarga
  2. Lapisi keranjang dengan kantong plastik sekali pakai sebelum memasukkan pakaian
  3. Mencuci pakaian orang sakit secara terpisah, mengikuti petunjuk perawatan di atas
  4. Desinfektan keranjang setelah melepas pakaian kotor
  5. Setelah memegang pakaian, cuci tangan sampai bersih
  6. Gunakan lap disinfektan untuk membersihkan kenop, kancing, atau pegangan mesin cuci atau pengering, jika anda menyentuhnya setelah menangani cucian kotor dan sebelum mencuci tangan
  7. Bersihkan bagian dalam mesin cuci dengan pemutih atau lap disinfektan setelah mengeluarkan cucian

#Elevate Women