Fimela.com, Jakarta Kesedihan merupakan emosi utama yang pastinya pernah diekspresikan dan dirasakan oleh semua orang. Emosi dasar seperti kemarahan, kebahagiaan, dan kesedihan adalah bawaan dan bersifat universal. Siapapun bisa merasakannya dengan apapun alasannya.
Dengan mendengarkan lagu galau, seseorang bisa meluapkan emosinya dan mengekspresikan kesedihannya.
Mungkin beberapa dari kamu pernah mengalami sensasi pahit karena terjebak dalam lingkaran umpan balik dari lagu galau, namun setelah itu kamu jadi bisa bernapas lega dari rasa khawatir atau sedih kamu.
Kenapa begitu, ya?
Sebagai Penstabil Suasana Hati
Hasil penelitian dari beberapa studi (dilansir dari Psychology Today) telah mengemukakan bahwa biasanya kita akan mendengarkan lagu galau ini saat bepergian. Sehingga, lagu sedih ataupun lagu galau ini sebenarnya berperan sebagai penstabil suasana hati, dan dukungan emosional.
Dengan begitu, suasana hati kamu yang lagi melankolis ditambah dengan adanya lirik yang reflektif dan sesuai dengan suasana hati kamu, maka secara tidak langsung kamu telah ‘berinvestasi’ secara emosional.
“Kami mempelajari cara seseorang dalam mengekspresikan emosinya telah mengubah perilaku seseorang secara emosional, dan bagaimana perubahan emosi itu berhubungan langsung dengan depresi yang dialami orang tersebut. Ada yang tetap sedih atau depresi, namun ada juga yang jadi berangsur pulih dengan rutin mendengarkan lagu galau ini,” ujar Jon Rotterberg, seorang Professor Psikologi dari University of South Florida sekaligus Director dari Mood & Emotion Lab, dilansir dari WJCT News.
Lalu, lirik yang ada kaitannya dengan pengalaman pribadi pendengarnya dapat menyuarakan perasaan atau pengalaman yang mungkin tidak dapat diungkapkan oleh seseorang.
Sebagai Sarana untuk Nostalgia
Singkatnya, mendengarkan lagu galau biasanya dilakukan ketika orang sedang mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya. Misalnya, ketika seseorang putus dari hubungan dengan kekasihnya.
Nah, hal itulah yang membuat emosi yang ditimbulkan dan paling sering muncul adalah nostalgia, yang mana hal itu sebenarnya merupakan emosi pahit, namun ada sisi positifnya.
Sehingga, mendengarkan musik sedih bahkan lagu-lagu yang memiliki lirik galau akan menyebabkan efek emosional yang bermanfaat seperti pengaturan emosi dari suasana hati yang negatif serta bermanfaat sebagai penghiburan.
Singkatnya mendengarkan musik sedih akan membuat kita merasa lebih baik karena dapat kita gunakan sebagai pelampiasan emosi dengan cara yang sehat.
Adanya Keterikatan Emosional dengan Musisi atau Penyanyinya
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tarrufi dan Koelsch pada tahun 2014, hasilnya menunjukkan bahwa musik dan lagu galau ini mendorong empati karena pendengar tidak hanya terhubung dengan emosi mereka sendiri, tetapi denga para penyanyi dan musisi di balik lagu tersebut.
Melalui itu, orang-orang sebagai pendengar lagu galau ini memiliki persepsi bahwa orang lain telah melalui situasi yang sama dengannya. Hal inilah yang membuat seseorang tidak merasa sendirian, dan terdapat ikatan emosional dengan lirik-lirik lagu yang dilantunkan oleh penyanyinya.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa musik bahagia untuk orang-orang dalam suasana hati positif juga memiliki manfaat yang sama, namun tidak secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok orang yang mendengarkan musik sedih dalam penelitian ini.
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Musik sedih memberikan kita katarsis--pemurnian emosi positif yang menyakitkan namun diperlukan secara menyeluruh, yang penting untuk perilaku emosional yang sehat.
Dilansir dari Lifehack, menangis bisa menjadi cara yang bagus untuk memberikan katarsis dan dorongan suasana hati yang positif, dan musik sedih juga dapat memfasilitasi jenis perjalanan emosional yang memungkinkan anda untuk melepaskan semuanya dan sebagai hasil, kamu juga akan merasa lebih baik.
Pada intinya, mendengarkan lagu galau dan musik yang sedih dapat membuat kamu merasa lebih baik karena dapat digunakan sebagai pelampiasan emosi. Dalam hal ini, musik terhubung dengan suasana hati pendengarnya dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat.
Penulis: Chrisstella Efivania
#Elevate Women