Cara Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan dengan Tanam 1.000 Bibit Pohon Bakau

Anisha Saktian Putri diperbarui 30 Jun 2021, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengajarkan peduli terhadap lingkungan dapat diajarkan sejak dini, agar si kecil terbiasa menjaga bumi hingga dewasa nanti. Ajakan jika menjaga lingkungan dapat terhindar dari bencana seperti banjir, pencemaran lingkungan, hingga global warming.

Banyak cara mudah untuk mengajarkan si kecil menjaga lingkungan tetap asri, dimulai dengan membuang sampang pada tempatnya. Jelaskan jika buang sampah pada tempatnya maka kita terhindar dari banjir. 

Setelah anak mengerti membuang sampah pada tempatnya, lalu orangtua bisa membuat mereka berlatih membedakan jenis-jenis sampah, dimulai dari sampah organik dan nonorganik. Lalu mengenalkan konsep reduce, reuse, dan recycle.

Misalnya, reduce dengan membeli spidol yang bisa diisi ulang kembali, reuse dengan menggunakan botol air minum kemasan untuk pot tanaman, recycle dengan memanfaatkan sampah botol atau kertas untuk kerajinan tangan.

Bisa juga mengajarkan untuk membawa tempat minum dan makan ketika berpergian, dan membawa tas belanja sendiri ketika ke pusat perbelanjaan. Dan bisa mengajak anak menanam pohon atau berkebun ketika ada waktu luang. 

Jelaskan pada anak manfaat kita menanam pohon agar lingkungan hijau, dengan begitu kita akan mendapat udara yang segar. Setelah menanam, ajarkan merawat pohon tersebut dengan menyiram dan memberi pupuk.

Meningkatkan kepedulian lingkungan terhadap anak juga menjadi perhatian Yayasan Del, Rumah Faye, yang melakukan aksi penanaman 1.000 bibit pohon bakau di wilayah pesisir pantai Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa. Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian acara HUT Yayasan Del ke-20 yang dilaksanakan sepanjang tahun 2021. Acara penanaman pohon bakau ini mengusung tema “Hijau Bumiku, Aman Masa Depanku” yang sejalan dengan tema besar perayaan HUT ke-20 Yayasan Del yakni “Warisan Untuk Bangsa”.

Makna di balik kedua tema tersebut adalah semangat dan harapan untuk mewariskan kecintaan dan penghargaan terhadap lingkungan yang nantinya akan menjadi tempat bagi generasi mendatang untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kurangnya jumlah pohon bakau

Penanaman pohon bakau/dok. Rumah Faye

Pulau Ngenang, Kecamatan Nongsa, dipilih menjadi lokasi penanaman pohon bakau karena kondisi daerah tersebut kritis dan rentan mengalami erosi dan abrasi.

Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah kurangnya jumlah pohon bakau di daerah pantai sehingga fungsi penahan gelombang air laut menjadi tidak maksimal. Selain itu, area ini juga sering menerima sampah kiriman dari luar pulau.

“Lewat kegiatan ini kami berharap dapat menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat Indonesia terutama anak-anak untuk melestarikan lingkungan agar menjadi tempat bagi setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Pendiri Rumah Faye, Faye Simanjuntak.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Program Rumah Faye, Dewi Astuti, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab Rumah Faye terhadap kelestarian lingkungan Batam.

“Kami percaya keterlibatan anak dan masyarakat dalam kegiatan ini dapat meningkatkan rasa kepedulian mereka terhadap lingkungannya sendiri,” paparnya.

#elevate women