Fimela.com, Jakarta Singapura hidup berdampingan dengan Covid-19 diklaim oleh Menteri Perdangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung. Ketiganya mengatakan jika prioritas dalam beberapa bulan ke depan adalah mempersiapkan Singapura untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 sebagai penyakit yang akan terjadi lagi dan dapat dikendalikan seperti dikutip dari laman The Straits Times, Senin (28/6).
"Sudah 18 bulan sejak pandemi dimulai dan orang-orang kami lelah berperang. Semua bertanya: Kapan dan bagaimana pandemi akan berakhir? Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang, kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," ujar ketiga menteri tersebut.
Untuk menyukseskan kenormalan baru Singapura hidup berdampingan dengan Covid-19, vaksinasi menjadi program utama sebelum memulai pelonggaran. Singapura menargetikan dua pertiga warganya menerima suntikan vaksin pertama dalam waktu satu pekan dan dua dosis vaksin pada awal Agustus.
Meski penyuntikan vaksin dua dosis sudah dilakukan, Singapura mencatat masih ada warga yang terkena Covid-19. Namun dari hasil pantauan tidak mengalami gejala yang serius. Hal ini ditanggapi oleh ketiga menteri tersebut menjadi kondisi yang berulang dan jika diperlukan akan mendapat suntikan tambahan.
Selain itu traching juga akan dilakukan dengan lebih mudah dan cepat lewat tes mandiri. Seperti memakai breathalysers yang disebut menggantikan tes swab.
Setop Mencatat Kasus Harian
Fakta lainnya adalah Singapura berhenti menghitung laporan kasus harian Covid-19. Sebagai gantinya, negara akan fokus pada pantauan berapa banyak orang yang jatuh sakit, kebutuhan ruang ICU, berapa banyak yang butuh oksigen dan seterusnya.
Meski saat ini pembatasan-pembatasan masih diberlakukan, namun peta menuju kenormalan baru sudah dicanangkan. Dan Singapura kompak mengatakan jika program di atas berhasil dijalankan maka negara akan keluar dari pandemi.
Simak Video Berikut
#Elevate Women