Ini Alasan Si Kecil Masih Bisa Aktif, walaupun sedang Demam

Fimela Editor diperbarui 30 Agu 2024, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta “Si kecil tetap aktif ya, Bun." Mungkin itulah kalimat yang bisa  menggambarkan kondisi anak yang sedang mengalami demam, namun tetap bisa melaksanakan aktivitasnya seperti biasa, bahkan bisa berlarian kesana kemari. 

Tak sedikit orangtua yang merasa bingung dengan kondisi serupa, namun, kenyataannya si kecil tetap aktif seperti tak merasa sakit dan staminanya tetap terjaga seperti saat sehat. Padahal, sebagai orangtua, terutama ketika suhu badan anak meningkat justru merasa panik karena biasanya stamina anak otomatis menurun.

“Banyak orang tua mengira demam disebabkan langsung oleh virus atau bakteri, namun sebenarnya itu disebabkan oleh sistem kekebalan anak yang melawan kuman,” ujar David Hornick, seorang dokter anak, dikutip dari healthessentials.

Perlu diketahui, kuman tidak menyukai suhu tubuh yang lebih tinggi. Hal itulah yang menyebabkan tubuh anak akan mengirim hormon untuk meningkatkan panas setiap kali melawan infeksi. 

Dalam kata lain, demam mungkin tidak terasa ramah dan tidak membuat nyaman karena suhu tubuh yang meningkat. Namun, hal ini tidak selalu menjadi musuh anak anda, terutama saat beraktivitas. 

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Wajar jika orangtua merasa khawatir

Ilustrasi Anak Demam Credit: pexels.com/Felix

Terkadang banyak orangtua yang memiliki “fever phobia” atau kecenderungan untuk panik ketika suhu tubuh anak melonjak dan otomatis menyuruh anaknya beristirahat total untuk mengantisipasi terjadinya sakit yang lebih parah. 

Dilansir dari parents.com, umumnya, demam yang berlangsung kurang dari lima hari bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, terutama jika anak anda bertingkah normal (bermain, makan, dan minum). Tak apa pula jika anak anda tampak sedikit lelah karena itu merupakan tanda-tanda normal melawan penyakit.  

Di satu sisi, demam adalah hal yang baik. Artinya, sistem kekebalan anak anda melakukan tugasnya dalam melawan pilek atau infeksi lain yang mendasarinya.

“Dalam hal ini, otak memerintahkan suhu tubuh anak untuk naik, yang pada gilirannya mengarahkan sel darah putih untuk menyerang dan menghancurkan virus dan bakteri yang menyerang,” jelas Michael Devon, seorang dokter anak di Philadelphia.

 

3 dari 3 halaman

Demam pada anak tak selamanya buruk

Ilustrasi Anak Demam Credit: pexels.com/Sierra

Dilansir dari Kids Health, semua anak mengalami demam dan dalam banyak kasus mereka benar-benar kembali normal dalam beberapa hari. Bagi bayi dan anak-anak, cara mereka bertindak bisa lebih penting daripada pembacaan suhu pada termometer. 

Kamu dapat mengobati demam untuk membantu anak merasa lebih baik, namun harus lebih fokus pada cara anak melihat, merasakan, dan bertindak daripada apa yang dikatakan termometer. 

“Jika Anda terus-terusan mengejarnya untuk memberinya obat, dia mungkin tidak membutuhkannya. Membiarkan demam Anak anda berjalan dengan sendirinya, sebenarnya dapat membantu tubuhnya melawan infeksi yang mendasarinya,” ujar dr. Jana.

 

*Penulis: Chrisstella Efivania.

#Elevate Women