Menikmati Penampilan Beda Kunto Aji, Sal Priadi, dan Nadin Amizah dalam Film Limina | Limen

Lanny Kusuma diperbarui 26 Jun 2021, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Collabonation kembali menghadirkan karya baru dan berbeda, yaitu mengkolaborasi seni lintas disiplin antara film, musik, tari, dan seni rupa karya Sutradara Teater Kontemporer Yudi Ahmad Tajudin bersama Kunto Aji, Sal Priadi, dan Nadin Amizah, lewat film teater-musikal Limina | Limen.

Film yang dirilis di channel YouTube IM3 Ooredoo pada 25 Juni 2021 itu menggabungkan seni teater, musik, tari, dan rupa ini mengangkat tema dari situasi dunia sekarang, ketika pandemi memaksa kita untuk berhenti dan memeriksa ulang banyak hal dalam hidup.

Ditulis dan disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin, film teater-musikal Limina | Limen terbagi dalam 3 babak yaitu Refleksi, Purifikasi, dan Transformasi yang menceritakan tentang kehilangan, rasa tak berdaya, dan upaya untuk bertahan. Tiga musisi muda Indonesia, Sal Priadi, Nadin Amizah, dan Kunto Aji, menjadi pemeran utama dalam film ini sekaligus menjadi penyampai pesan melalui karakter, adegan, dan lagu yang dibawakan.

Film teater-musikal Limina | Limen disusun dan dikembangkan berdasarkan karakter, imaji, serta suasana dari 5 lagu yang diciptakan dan dibawakan langsung oleh ketiga musisi yaitu “Di Timur” - Sal Priadi, “Kereta Ini Melaju Dengan Cepat” - Nadin Amizah, “Rehat” - Kunto Aji, “Amin Paling Serius” -Sal Priadi & Nadin Amizah, serta “Selaras” - Kunto Aji & Nadin Amizah.

“Sejak awal kami semua sangat tertarik dengan ide kolaborasi ini, sekaligus penasaran bagaimana Mas Yudi Ahta merespon lagu-lagu kami dan menuangkannya menjadi sebuah cerita dalam film teater-musikal. Di Collabonation saya merasakan ide-ide seperti ini dapat terwujud dan saat ini kita melakukan sesuatu yang berbeda," ujar Sal Priadi.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Pengalaman

Collabonation Film Limina Limen (Foto: Istimewa)

Bicara tentang proyek film teater-musikal Limina | Limen, Kunto Aji pun merasa mendapatkan pengalaman berbeda. "Sebuah projek  High Art yang jarang sekali saya temukan, dan di projek ini kita bisa membuat sesuatu yang sangat berbeda," katanya.

"Dari awal aku udah ada perasaan 'this is going to be something good' karena aku tau kalau misalnya sesuatu yang kita aja dari awal sudah banyak input kreatifnya udah bisa bareng-bareng itu, kita tahu kita pasti ngerjainnya semangat juga," tandas Nadin Amizah.

 
3 dari 3 halaman