Fimela.com, Jakarta Sebuah sinetron berjudul Badai Pasti Berlalu banyak mendapatkan apresiasi dari penonton. Selain kisahnya yang memukau, tempat syuting pun menjadi nilai plus tersendiri. Ya, sinetron yang dibintangi oleh Michelle Ziudith, Caesar Hito, dan Stefan William ini mengambil syuting di Labuan Bajo.
Setelah Labuan Bajo menjadi setting utama dalam sinetron tersebut, muncul video viral kawasan wisata super premium tersebut dibanjiri wisatawan. Terutama di Pulau Padar yang menjadi salah satu lokasi utama sinetron itu.
Saking ramainya, para pengunjung sampai berjalan rapat dan berhimpitan. Hampir semua jalan setapak yang menyisir perbukitan itu dipadati para pelancong. Kepadatan pengunjung itu terekam dalam video yang diunggah akun Twitter @KawanBaikKomodo pada Sabtu (19/6).
Dalam video berdurasi 22 detik tersebut, terlihat antrian wisatawan sampai macet dan mengular. Mereka berebut mencapai spot terbaik landscape pulau yang dihuni hewan purba komodo tersebut. Saking ramainya, akun tersebut mencuit bahwa Pulau Padar kini sudah jadi pasar.
Sebelum video tersebut viral, rumah produksi Sinemart mengangkat novel Marga T berjudul Badai Pasti Berlalu ke layar kaca sinetron. Hampir 10 episode awal sinetron tersebut mengeksplorasi keindahan Labuan Bajo melalui konflik cinta segitiga antara Siska (Michelle Ziudith), dr Leo (Stefan William), dan Helmi (Hito Caesar) yang diwarnai motif balas dendam keluarga.
Angkat Pariwisata
Novel asli Badai Pasti Berlalu memang ber-setting di Anyer. Namun, Sinemart membuat keputusan besar dengan memindahkannya ke Labuan Bajo untuk mempromosikan wisata domestik. Tak heran jika sinetron itu menuai pujian dari berbagai pihak.
Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menantang rumah produksi lainnya untuk membuat langkah yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Sinemart dengan Badai Pasti Berlalu-nya.
“Saya tantang rumah produksi lainnya. Destinasi wisata di Indonesia cukup banyak. Mari kita promosikan wisata lokal dengan segala kreativitas yang kita miliki. Promosi wisata adalah tanggung jawab kita semua sebagai satu bangsa agar ekonomi lokal bisa terus berjalan,” kata Sandiaga.
Sinetron dan Pariwisata
Sementara itu, pengamat pariwisata Indonesia, Taufan Rahmadi mengatakan, apa yang dilakukan sinetron Badai Pasti Berlalu adalah upaya untuk mengadvokasi destinasi lokal. Sebab, ekosistem pariwisata harus digerakkan oleh semua stakeholder. Tak bisa hanya menunggu pemerintah.
“Wisatawan lokal dan domestik adalah penggerak pariwisata. Maka promosi dalam bentuk sinetron adalah upaya untuk menggerakkannya. Tinggal pengelola wisata yang harus mengatur penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata dengan briefing kepada para wisatawan dan pengaturan kapasitas lokasi wisata,” katanya.
Saksikan sinetron “Badai Pasti Berlalu” setiap hari pukul 20.10 WIB hanya di SCTV Satu Untuk Semua!