3 Bahayanya Pemberian MPASI yang Terlambat

Endah Wijayanti diperbarui 26 Jun 2021, 08:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Makanan Pendamping ASI (MPASI) perlu diberikan pada bayi saat sudah mencapai berusia enam bulan. Bahkan dalam beberapa kasus, bayi berusia empat bulan sudah bisa diberi MPASI selama sudah menunjukkan tanda siap makan. Pemberian MPASI memang harus tepat waktu, jangan sampai malah terlambat.

Pemberian MPASI terlambat bisa membahayakan bayi. Yang dimaksud terlambat di sini adalah pemberian MPASI ketika bayi sudah lebih dari enam bulan. Mengutip buku Mommyclopedia: 567 Fakta tentang MPASI, ada tiga dampak negatif yang bisa terjadi bila MPASI terlambat diberikan. Langsung saja simak uraiannya di bawah ini.

2 dari 2 halaman

Pemberian MPASI Terlambat

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/@phongduong

Pemberian MPASI terlambat bisa membahayakan bayi. Berikut ini tiga risikonya.

1. Bayi Berisiko Gagal Tumbuh

Ketika bayi sudah berusia enam bulan, ada kesenjangan nutrisi yang terjadi. Bila kesenjangan nutrisi yang seharusnya dipenuhi oleh MPASI tidak didapatkan oleh bayi sementara ASI sudah tidak biasa mencukup kebutuhan tersebut, maka bayi akan berisiko gagal tumbuh. 

2. Bayi Berisiko Mengalami Kekurangan Zat Gizi Mikro

Bayi berusia 6-8 bulan harus mendapat MPASI sejumlah 200 kkal/hari. Bayi yang berusia 9-11 bulan harus mendapat MPASI sejumlah 300 kkal/hari dan ketika berusia 12-23 bulan perlu 550 kkal/hari. Ketika pemberian MPASI terlambat, bayi akan berisiko mengalami kekurangan zat mikro.

3. Bayi Berisiko Mengalami Gangguan Perkembangan

Tumbuh kembang bayi akan terganggu bila MPASI terlambat diberikan. Selain itu, penelitian membuktikan bayi yang terlambat dikenalkan dengan makanan padat akan lebih sulit makan dan cenderung pemilih.

Upayakan pemberian MPASI tidak terlalu dini juga tidak sampai terlambat, ya. Semoga info ini bisa jadi referensi bermanfaat untuk Sahabat Fimela sekalian.

#ElevateWomen