Fimela.com, Jakarta Pola asuh Shandy Aulia kepada putrinya, Claire Herbowo kembali mendapat cibiran dari warganet. Terbaru hinaan itu muncul dari salah satu oknum perawat.
Kabar ini diketahui dari unggahan terbaru Shandy Aulia. Di situ, dia memperlihatkan data seorang perempuan yang menghina anaknya. Meski wajahnya ditutupi, tapi Shandy memperlihatkan titel kesarjanaan orang tersebut di bidang keperawatan.
"Saya yakin beliau bukan orang yang kurang kerjaan apalagi pengangguran atau beliau perlu sensasi dan cari panggung. Karena beliau ini seseorang yang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan dan posisi yang baik serta mulia," tulis Shandy Aulia.
Tak Perlu Pujian
Selanjutnya, Shandy Aulia mengaku tidak meminta oknum tersebut untuk menyukai dan memuji pola asuhnya pada sang putri. Hanya saja dia menyayangkan karena oknum itu memiliki pekerjaan terhormat, namun tidak bisa bertutur kata yang baik pada sesama.
"Sebenarnya saya tidak meminta anda menyukai dan memuji anak saya itu mutlak hak anda sebagai manusia. Tidak juga saya meminta anda menyetujui cara mendidik dan merawat anak saya," katanya.
"Anda berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang terhormat. Tetapi tidak menjamin karakter tutur kata anda juga terhormat dalam berpendapat terhadap sesama wanita dan kepada bayi usia 16 bulan," tambah Shandy Aulia.
Lebih lanjut, Shandy Aulia sadar bahwa manusia tidak bisa diukur dari pendidikan tinggi yang dijalani. Karena semuanya belum tentu memiliki hati nurani yang baik pada sesama.
Bedanya dengan Oknum Perawat
Shandy Aulia mengatakan dirinya sangat emosi karena pola asuh dan anaknya dihina oleh oknum tersebut. Tetapi, dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti oknum itu, menyakiti dengan kata-kata.
"Saya pun dapat emosi dengan mempublish data diri anda di muka umum, tapi saya tetap menggunakan nurani saya dalam mengambil keputusan itulah yang membedakan kita antara manusia dan binatang. Manusia itu punya nurani. Sedangkan binatang tidak," katanya.
"Bisakah anda kembali mengambil pendidikan nurani terhadap sesama manusia terutama pada sesama wanita?Mungkin bisa menjadi pertimbangan buat anda," lanjutnya.
Meski anaknya dihina, namun Shandy Aulia bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi. Salah satunya, pendidikan akademis tidak menjamin seseorang bisa bertutur baik kepada sesama manusia.
"Anda mengajarkan saya 1 hal penting. saya diingatkan untuk mendidik anak jangan hanya kemampuan akademisnya saja hingga pendidikan yang menjulang tinggi. Tapi ada yang lebih penting di atas semua itu yaitu karakter yang memiliki rasa empati dan Nurani supaya dapat menguasai setiap tutur kata dalam merespon kehidupan bersosialnya kelak," katanya.
"Karena pendidikan tinggi bila tidak memiliki nurani artinya manusia yang paling malang di dunia ini," tutupnya.