Mainan Edukasi Anak Produksi UMKM Lokal dengan Kualitas Global

Novi Nadya diperbarui 28 Jun 2021, 07:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Brand lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri sepertinya memang bukan isapan jempol lagi. Dalam segala sektor bisnis mulai dari industri kosmetik, fashion, sampai mainan anak-anak semua memiliki ekskalasi yang meningkat pesat.

Hingga kini ada 131 unit usaha mainan anak pada skala industri menengah di Indonesia yang memiliki potensi orientasi ekspor mumpuni. Salah satunya produsen lokal mainan dan interior anak, Letter In Pine yang ikut merasakan tren positif dari performa industri mainan anak di Indonesia.

 

Bahkan di tengah situasi pandemi, brand asal Semarang yang berfokus pada mainan edukasi, mainan montessori serta interior anak dari kayu dengan desain klasik dan sentuhan modern ini mencatat total pertumbuhan penjualan hingga 45 persen setiap bulan. Jumlah produk yang terjual juga mengalami peningkatan sebesar 2 kali pada tahun 2021 kuartal 1 dibandingkan tahun 2020 di kuartal yang sama.

“Letter In Pine terus berinovasi dalam menghadirkan mainan dan interior anak yang memiliki kualitas terbaik dan bersaing di pasar internasional. Misi kami ingin membuktikan bahwa kualitas mainan edukasi produksi UMKM lokal memiliki kualitas yang setara dengan produsen luar negeri, sehingga masyarakat bangga akan produk Indonesia," ujar Brand Founder Letter In Pine, Adhiprana Waraputra.

 

 

 

Brand lokal asal Semarang Letter In Pine membuktikan kualitas mainan edukasi produksi UMKM punya kualitas setara produk impor
2 dari 3 halaman

Memberdayakan Pengrajin Lokal dan Menjaga Lingkungan

Brand lokal asal Semarang Letter In Pine membuktikan kualitas mainan edukasi produksi UMKM punya kualitas setara produk impor

Dalam pertumbuhannya, Letter In Pine terus berusaha untuk berkomitmen memberdayakan pengrajin-pengrajin lokal, agar pengrajin lokal juga teredukasi dan semakin inovatif. Berawal dari 5 orang pengrajin lokal, hingga saat ini Letter In Pine berhasil menyerap sebanyak 35 orang pengrajin lokal yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Klaten, dan Ambarawa.

“Kami bekerja sama dengan pengrajin lokal, membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kecil dan mengangkat pengrajin lokal ke posis yang lebih tinggi. Kami juga memberikan program pemberdayaan seperti training untuk skill up dan pengenalan alat-alat yang lebih modern,” ujar Adhi.

Letter In Pine juga memberlakukan prinsip pengelolaan hutan lestari, artinya hutan akan tetap produktif dan lestari bukan dengan pembalakan hutan secara liar. Untuk kelestarian lingkungan, Letter In Pine juga menggunakan bahan-bahan cat food grade yang aman dan ramah untuk lingkungan serta aman pula untuk anak dan bayi. 

Cat yang digunakan sudah mendapatkan sertifikat dan sesuai standard European Chemicals Agency (ECHA) Reach Regulation serta teruji di laboratorium LPPT-UGM. Letter In Pine juga berkomitmen untuk terus meminimalkan penggunaan plastik sebagai kemasan pengiriman dengan secara bertahap mengganti plastik menjadi honeycomb paper.

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut

#Elevate Women