Fimela.com, Jakarta Sebagai mahkota perempuan, rambut kerap dimainkan untuk menunjukkan kebanggaan akan rambut yang indah. Terlebih, jika kamu melakukan perawatan lebih sebagai investasi keindahan rambut. Namun, memainkan rambut bisa dimaknai dengan hal lain, seperti perilaku genit hingga tanda dari kecemasan.
Dalam beberapa situasi yang menimbulkan kecemasan, perempuan memiliki kebiasaan memainkan rambut. Bahkan sebuah penelitian menyebut perempuan dengan rambut halus dapat memainkan rambut mereka hingga 18 kali sehari. Mengapa demikian?
Dikutip dari Elite Daily, seorang psikolog klinis Matthew Childs, Psy. D menjelaskan bahwa memainkan rambut dapat berarti beberapa hal yang berbeda. Secara keseluruhan, digambarkan sikap memainkan rambut sebagai bagian dari kegugupan yang khas atau tanda kecemasan.
"Dapat menunjukkan kecemasan tentang penampilan atau tentang perasaan Anda dalam situasi itu," kata Childs.
What's On Fimela
powered by
Respon bawah sadar
Dengan kata lain, memainkan rambut menjadi respon bawah sadar tubuh terhadap emosi apapun yang mungkin muncul. Namun, hal ini juga bisa berarti cara tubuh merespon atribut positif maupun negatif.
"Memainkan rambut secara terus-menerus mungkin tidak berarti, tetapi itu juga bisa menjadi pertanda perasaan yang lebih dalam, seperti kecemasan atau perasaan yang tidak terkendali," kata Childs.
Kegelisahan menjadi gejala umum dari kecemasan, serta hasil khas dari situasi yang tidak nyaman, menegangkan, atau ketakutan. Bagi sebagian orang, memainkan rambut menjadi cara untuk menenangkan diri dalam situasi tidak menyenangkan.
Dari kebiasaan jadi kelainan
Bermain rambut terus menerus tidak melulu mengarah pada situasi gugup atau cemas. Bisa jadi karena seseorang hanya menyukai sensasinya. Menurut para ahli, memainkan rambut biasanya hanya merupakan tindakan gugup.. Jika hal tersebut justru mendatangkan masalah yang lebih besar, ini bisa dikaitkan dengan masalah mental.
"Memutar atau menyentuh rambut bisa menjadi masalah ketika terasa di luar kendali atau ketika itu meningkat mejadi penarikan rambut terus-menerus yang disebut trikotilomania," kata Rachel Wien, seorang psikolog klinis.
Jika kebiasaan ini telah meningkat menjadi penarikan rambut yang terkendali, lebih baik cari bantuan profesional untuk diajak berbicara. Sehingga mereka dapat merekomendasikan perawatan yang lebih terfokus.
Simak video berikut ini
#Elevate Women